Batavia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aldontknow (bicara | kontrib) k mengganti lambang kota Batavia |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 1:
{{kegunaanlain|Batavia}}
[[Berkas:Karte Batavia MKL1888.png|
'''Batavia/Batauia'''<ref>{{nl}} {{cite book|pages=289|url=http://books.google.co.id/books?id=lu4PAAAAYAAJ&dq=Stadt%20Batauia%20In%20't%20Coninckeijck%20Van%20Jaccatra&pg=PA289#v=onepage&q=Stadt%20Batauia%20In%20't%20Coninckeijck%20Van%20Jaccatra&f=false|title=Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde van Nederlandsch-Indië|volume=3|author=Institut voor taal-, land- en volkenkunde von Nederlandsch Indië, The Hague|publisher=M. Nijhoff, 1855}}</ref> adalah nama yang diberikan oleh orang [[Belanda]] pada koloni dagang yang sekarang tumbuh menjadi [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], [[ibu kota]] [[Indonesia]]. Batavia didirikan di pelabuhan bernama '''Jayakarta''' yang direbut dari kekuasaan [[Kesultanan Banten]]. Sebelum dikuasai Banten, bandar ini dikenal sebagai '''Kalapa''' atau '''Sunda Kalapa''', dan merupakan salah satu titik perdagangan [[Kerajaan Sunda]]. Dari kota pelabuhan inilah VOC mengendalikan [[perdagangan]] dan kekuasaan [[militer]] dan [[politik]]nya di wilayah [[Nusantara]].
Baris 12:
== Sejarah ==
[[Berkas:Andries Beeckman - The Castle of Batavia.jpg|
=== Sunda Kelapa ===
Bukti tertua mengenai eksistensi permukiman penduduk yang sekarang bernama Jakarta adalah Prasasti Tugu yang tertanam di desa Batu Tumbuh, Jakarta Utara. Prasasti tersebut berkaitan dengan 4 prasasti lain yang berasal dari zaman kerajaan Hindu, [[Tarumanegara]] ketika diperintah oleh [[Raja Purnawarman]]. Berdasarkan [[Prasasti Kebon Kopi]], nama [[Sunda Kalapa]] (Sunda Kelapa) sendiri diperkirakan baru muncul abad sepuluh.
Baris 24:
=== Batavia ===
[[Berkas:Batavia 1897.jpg|
[[Berkas:Coat of Arms of Batavia (1930).svg|jmpl|220x220px|Lambang Kota Batavia]]
[[Pieter Both]] yang menjadi Gubernur Jenderal VOC pertama, lebih memilih Jayakarta sebagai basis administrasi dan perdagangan VOC daripada pelabuhan Banten, karena pada waktu itu di Banten telah banyak kantor pusat perdagangan orang-orang Eropa lain seperti Portugis, Spanyol kemudian juga Inggris, sedangkan Jayakarta masih merupakan pelabuhan kecil.
|