Ikhwanul Muslimin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks semi otomatis (-Sekedar, +Sekadar; -sekedar, +sekadar)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 67:
 
== Ikhwanul Muslimin di Indonesia ==
[[Berkas:Exc1.JPG|250px|rightka|thumbjmpl|Syahrir, Nazir Pamoncak, MZ Hasan bertemu Hasan Al-Banna di Kantor Pusat Ikhwanul Muslimin untuk menyampaikan rasa terima kasih bangsa Indonesia atas sokongan Ikhwanul Muslimin yang kuat sekali pada kemerdekaan RI (Hassan, M.Z. 1980. Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri. Bulan Bintang. Jakarta. Hal. 277)]]Ikhwanul Muslimin masuk ke Indonesia melalui jamaah haji dan kaum pendatang Arab sekitar tahun 1930. Pada zaman kemerdekaan, [[Agus Salim]] pergi ke [[Mesir]] dan mencari dukungan kemerdekaan. Waktu itu, [[Agus Salim]] menyempatkan untuk bertemu kepada sejumlah delegasi Indonesia. {{Hassan, M.Z. 1980. Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri. Bulan Bintang. Jakarta. Hal. 220}}
[[Berkas:Exs2.JPG|250px|leftkiri|thumbjmpl|H. Agus Salim, Ketua Delegasi RI, bersama H. Rasyidi menyampaikan terima kasih bangsa Indonesia kepada Syaikh Hasan Al-Banna, Mursyid Am Al-Ikhwan Al-Muslimun, yang kuat sekali menyokong perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sumber gambar:Hassan, M.Z. 1980. Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri. Bulan Bintang. Jakarta. Hal. 220 ]]
 
Ikhwanul Muslimin memiliki peran penting dalam proses kemerdekaan Republik Indonesia. Atas desakan Ikhwanul Muslimin, negara [[Mesir]] (yang pada saat itu masih dalam bentuk kerajaan [[:en:Unilateral Declaration of Egyptian Independence]], Pemerintahan Mesir berubah menjadi Republik pada 18 Juni 1953 https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Egypt) menjadi negara pertama yang mengakui secara de facto (bukan de jure) kemerdekaan Republik Indonesia, setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.<ref>[http://www.al-ikhwan.net/sumbangan-ikhwanul-muslimun-untuk-kemerdekaan-republik-indonesia-139/ www.al-ikhwan.net]</ref>. Setelah Mesir jadi negara pertama yang mendeklarasikan dukungannya atas Indonesia, menyusul berturut-turut (https://kumparan.com/maria-duhita/takhta-suci-vatikan-dan-pengakuannya-atas-kedaulatan-indonesia) Suriah (Merdeka pada 8 Maret 1920 sebagai Kerajaan Arab Suriah), Irak (merdeka pada 3 Oktober 1932 sebagai Kerajaan Irak), Lebanon (merdeka pada 1 September 1920 dan baru diakui kemerdekaannya pada 22 November 1943), Yaman (merdeka pada 1 November 1918 sebagai Yaman Utara), Arab Saudi (merdeka pada 23 September 1932), dan Afghanistan (merdeka dari Inggris pada 19 Agustus 1919). Liga Arab juga berperan penting dalam menyokong kemerdekaan Indonesia. Isi keputusan Dewan Liga Arab pada 18 November 1946 mengimbau negara-negara anggotanya untuk mengakui kedaulatan negara Indonesia. Dukungan itu didasarkan pada ikatan persaudaraan, keagamaan, dan kekeluargaan. Dukungan yang diberikan Liga Arab kepada Indonesia lantas menjadi sorotan dunia. Persahabatan antarnegara ini dipandang sebagai kebangkitan nasionalisme-Islam di Asia dan dunia Arab. [https://kumparan.com/maria-duhita/takhta-suci-vatikan-dan-pengakuannya-atas-kedaulatan-indonesia#vIXPJsbUh8K1YeCD.99]Setelah itu, barulah Vatikan mengakui kemerdekaan Indonesia, ditandai dengan pembukaan misi diplomatik Vatikan di Jakarta pada tahun 1947 di tingkat Apostolic Delegate -- misi diplomatik setara dengan Kedutaan Besar namun tanpa konsulat dan tanpa kewenangan mengeluarkan visa.[https://kumparan.com/maria-duhita/takhta-suci-vatikan-dan-pengakuannya-atas-kedaulatan-indonesia#vIXPJsbUh8K1YeCD.99]