Maccera manurung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Ppima (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Maccera Manurung''' atau Maccera Manurung Kaluppini adalah sebuah tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat [[Kabupaten Enrekang|Enrekang,]] khususnya di daerah Kaluppini, [[Sulawesi Selatan|Provinsi Sulawesi Selatan]]. <ref>{{Cite news|url=http://www.tribunnews.com/travel/2017/11/07/pesta-adat-maccera-manurung-diharapkan-sedot-wisatwan-ke-enrekang|title=Pesta Adat Maccera Manurung Diharapkan Sedot Wisatwan ke Enrekang - Tribunnews.com|newspaper=Tribunnews.com|language=id-ID|access-date=2017-11-13}}</ref>Maccera Manurung ini merupakan salah satu ritual pengungkapan rasa syukur masyarakat atas keberhasilan [[pertanian]]. Tradisi ini dirayakan tidak hanya oleh masyarakat Enrekang, tetapi juga masyarakat dari daerah lain di luar provinsi. [[Tradisi]] ini hanya dilaksanakan setiap delapan tahun sekali dan berlangsung selama empat hari berturut-turut.
 
Upacara adat ini dipimpin oleh tetua adat setempat dan dilakukan dengan beberapa tahapan.<ref>http://repositori.uin-alauddin.ac.id/2919/1/Musdalifah%20Chanrayati%20Dahyar.pdf</ref> Proses awal adalah menabuh [[Kendang|gendang]] semalam suntuk untuk membangkitkan [[Tanah|tanah.]] Masyarakat percaya kalau tanah merupakan inti dari seluruh jagadjagat. Pada hari Jumat, masyarakat melakukan “mapanongo gandang” yang artinya membawa “turun gendang”. Gendang dikeluarkan dari masjid, dijemur sebentar di atas batu kemudian digantung. Sebagai tanda peresmian dimulainya acara Maccera Manurung, gendang dipukul satu kali. Ritual selanjutnya antara lain Liang Wae, Ma’peong, dan hajatan penyembelihan hewan yang dagingnya dimasak bersama-sama lalu dibagi-bagikan ke setiap masyarakat yang hadir untuk dimakan bersama-sama.
 
== Referensi ==