Kejawen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
NextJi (bicara | kontrib)
k Beberapa aliran kejawen: menambahkan argumen
Membalikkan revisi berniat baik oleh NextJi (bicara), perubahan tanpa referensi.
Baris 69:
== Beberapa aliran kejawen ==
Terdapat ratusan aliran kejawen dengan penekanan ajaran yang berbeda-beda. Beberapa jelas-jelas sinkretik, yang lainnya bersifat reaktif terhadap ajaran agama tertentu. Namun biasanya ajaran yang banyak anggotanya lebih menekankan pada cara mencapai keseimbangan hidup dan tidak melarang anggotanya mempraktikkan ajaran agama (lain) tertentu.
 
[[Berkas:Javanism.jpg|al=Kejawen|jmpl|Simbol Kejawen]]
Beberapa aliran dengan anggota besar:
* Padepokan Cakrakembang
Baris 76:
* Maneges
* Pangestu
 
Walaupun memiliki banyak aliran namun Kejawen identik disimbolkan dengan bumi dengan empat gunung sebagai pancangnya yang terhubung dengan inti bumi, ini berkaitan dengan keyakinan dasar yang turun temurun dalam baris kalimat "Ibu Bumi, Bumi Pertiwi, Bapa Angkasa, Angkasa Kuwasa", dengan keberadaan tuhan Sang Hyang Maha Esa digambarkan lewat kalimat "Cedak Ora Senggolan, Adoh Ora Wangenan, Tan Kena Kinaya Ngapa" yang menggambarkan Hyang sebagai nama tuhan yang dekat tidak bersenggolan, yang jauh tidak terkira jauhnya, tidak dapat dibayangkan, tidak dapat dirupakan, tidak dapat diganggu gugat. sedangkan nama Hyang sendiri berasal dari urutan awal Aksara Jawa "HA" dan urutan akhir Aksara Jawa "NGA" digambarkan dalam kalimat "Sing Angwiwiti lan Sing Amungkasi" yang berarti yang memulai kehidupan, dan yang mengakhiri kehidupan.
 
Aliran yang bersifat reaktif misalnya aliran yang mengikuti ajaran [[Sabdopalon]] yang ingin mengembalikan agama Orang Jawa kembali ke Agama Buda yang dianggap sebagai agama asli menurut Sabdapalon, atau penghayat ajaran [[Syekh Siti Jenar]] yang merupakan ajaran/[[Aliran Islam]] yang telah ditetapkan sesat oleh [[Wali Sanga]].