Komunitas Pojok Budaya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
cc |
xx |
||
Baris 7:
Seiring berjalannya waktu, visi Komunitas Pojok Budaya<ref name=":0" /> untuk mengenalkan mainan dan permainan tradisional menjadi semakin kuat. Pada tahun 2011, Wahyudi dan rekan-rekannya mendirikan instansi pendidikan anak usia dini (PAUD) Among Siwi. Instansi tersebut adalah wadah bagi Komunitas Pojok Budaya untuk tidak hanya mengenalkan mainan dan permainan [[tradisional]] saja, melainkan juga untuk merekonstruksi nilai-nilai dalam permainan dan mainan [[tradisional]].
Kurikulum yang dimiliki oleh PAUD Among Siwi juga tergolong unik. Mereka menerapkan kurikulum berbasis [[budaya]] dan [[lingkungan]]. Budaya yang diangkat adalah budaya [[Jawa]] yang di dalamnya terdapat penggunaan [[Bahasa Jawa]]. Sedangkan untuk basis lingkungan, PAUD Among Siwi menggunakan kebijakan untuk membayar uang sekolah dengan menggunakan sampah-sampah yang dapat didaur ulang. Para siswa diharuskan membawa sejumlah sampah kepada sekolah sebanyak tiga kali dalam satu minggu. Sampah tersebut harus berjenis kardus, kertas, atau botol yang tidak terpakai. Sampah-sampah tersebut kemudian disetorkan ke Bumi Desa (BUMDES) sebagai mitra kerjasama PAUD Among Siwi. Pendapatan yang diperoleh dari penjualan [[sampah]] tersebut dipergunakan untuk membiayai pendidikan para siswa di PAUD Among Siwi.<ref name=":1">https://journal.uny.ac.id/index.php/jipsindo/article/view/4524</ref> Selain itu, di dalam proses belajar mengajar, para siswa juga dikenalkan dengan pentingnya nilai-nilai [[agama]]. Para guru selalu menerapkan berdoa bersama baik sebelum maupun sesudah belajar.
Metode pendidikan yang diterapkan oleh PAUD Among Siwi dinilai efektif untuk mengasah aktivitas fisik anak sekaligus membentuk karakter mereka. Pendidikan karakter sendiri dinilai sebagai proses untuk membentuk, menumbuhkan, mengembangkan dan mendewasakan kepribadian anak menjadi pribadi yang bijaksana dan bertanggung jawab melalui pembiasaan-pembiasaan pikiran, hati, dan tindakan secara berkesinambungan yang hasilnya dapat dilihat dari tindakan keseharian sang anak.<ref name=":1" /> Metode penenaman karakter-karakter tersebut dilakukan oleh PAUD Among Siwi melalui aktivitas di luar kelas (''outbond'') yang didalamnya mengandung nilai-nilai yang bermuatan moral.
== Referensi ==
|