Paus Yohanes Paulus II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Kelahiran dan masa muda: Perbaikan kesalahan ketik, Penambahan pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 68:
Ayahnya, seorang bintara di Angkatan Darat Polandia, meninggal karena serangan jantung pada 1941, meninggalkan Karol seorang diri dari sisa keluarga.<ref name="CNN6"/><ref name="CBN"/><ref name = "Stourton5">{{cite book|last1=Stourton|first1=Edward|authorlink1=Edward Stourton (journalist)|title=John Paul II: Man of History|accessdate=2009-01-01|publisher=Hodder & Stoughton|location=London|isbn=0340908165|page=60|year=2006}}</ref> ''"Saya tidak ada pada saat kematian ibu saya, saya tidak ada pada saat kematian kakak saya, saya tidak ada pada saat kematian ayah saya"'' katanya, menceritakan masa-masa kehidupannya ketika itu, hampir empat puluh tahun kemudian, ''"Pada usia 20, saya sudah kehilangan semua orang yang saya cintai"''<ref name = "Stourton5"/>
 
[[Berkas:Grób rodziców Jana Pawła II na cmentarzu Rakowickim w Krakowie.jpg|thumbjmpl|Makam orang tua Paus Yohanes Paulus&nbsp;II di [[Rakowicki Cemetery]] di [[Kraków]], [[Polandia]]]]
 
Dia kemudian mulai berpikir serius untuk menjadi pastor setelah kematian ayahnya, kemudian panggilan imamatnya perlahan menjadi ''‘sesuatu yang mutlak dan tak terbantahkan.’''<ref name = "Stourton6">{{cite book|last1=Stourton|first1=Edward|authorlink1=Edward Stourton (journalist)|title=John Paul II: Man of History|accessdate=2009-01-01|publisher=Hodder & Stoughton|location=London|isbn=0340908165|page=63|year=2006}}</ref> Pada Oktober 1942, dengan meningkatnya keinginan untuk menjadi pastor, dia mengetuk pintu Wisma Uskup Agung di [[Kraków]], dan menyatakan bahwa dia ingin belajar menjadi pastor.<ref name = "Stourton6"/> Tidak lama kemudian, dia mulai belajar di seminari rahasia yang dijalankan oleh uskup agung Kraków [[Adam Stefan Sapieha|Kardinal Adam Stefan Sapieha]].