Sejarah Svalbard: Perbedaan antara revisi

Kepulauan kutub Svalbard pertama kali ditemukan oleh [[Willem Barentsz]] di tahun 1596, meskipun terdapat bukti sengketa penggunaan oleh Pomors atau suku Nordik. Perburuan paus- paus bowhead dimulai di tahun 1611, yang didominasi oleh perusahaan Inggris dan Belanda, dan negara-negara lain berpartisipasi. Saat itu belum ada kesepakatan mengenai [[kedaulatan]]. Stasiun perburuan paus, yang terbesar adalah [[Smeerenburg]], yang dibangun di abad ke-17, namun secara bertahap perburuan paus menurun. Perburuan dilakukan di abad ke-17 oleh Pomors, dan di abad ke-19 menjadi lebih didominasi oleh orang-orang Norwegia.

 

 

Hal ini menyebabkan konflik politik internasional. Belanda menolak hak eksklusif Inggris, dan mengklaim prinsip kebebasan '<nowiki/>''mare liberum'<nowiki/>''. Christian IV mengklaim bahwa Denmark-Norwegia memiliki hak atas semua [[Laut Utara]] sebagai pengganti [[Greenland]] sebagai tanah pajak Norwegia. Inggris menawarkan untuk membeli hak dari Denmark-Norwegia di tahun 1614, namun tawaran tersebut ditolak, setelah itu Inggris kembali melakukan klaim hak eksklusif atas mereka. Di tahun 1615, Denmark-Norwegia mengirim tiga '<nowiki/>''man-o-wars''<nowiki/>' sebagai legitimasi kekuasaan; untuk mengumpulkan pajak dari penangkap paus Inggris dan Belanda, namun semua menolak untuk membayar.<ref>Arlov (1994): 18</ref> Masalah berakhir dalam kebuntuan politik, di mana Denmark–Norwegia dan Inggris saling mengklaim kedaulatannya sendiri, sedangkan Perancis, Belanda dan Spanyol mengklaim itu sebagai sebuah zona bebas di bawah '<nowiki/>''mare liberum'''.<ref name="a19">Arlov (1994): 19</ref>

{{Reflist|30em}}