Asam sulfat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 199:
 
== Sejarah ==
[[Berkas:Iron(II)-sulfate-heptahydrate-sample.jpg|rightka|thumbjmpl|200px|Besi(II) sulfat heptahidrat]]
[[Berkas:Copper sulfate.jpg|Right|thumbjmpl|180px|Tembaga(II) sulfat pentahidrat]]
Alkimiawan abad ke-8 [[Abu Musa Jabir bin Hayyan]] (Geber) dipercayai sebagai penemu asam sulfat. Asam ini kemudian dikaji oleh alkimiawan dan dokter Persia abad ke-9 [[Ar-Razi]] (Rhazes), yang mendapatkan zat ini dari [[distilasi kering]] mineral yang mengandung [[besi(II) sulfat]] heptahidrat, FeSO<sub>4</sub> • 7H<sub>2</sub>O, dan [[tembaga(II) sulfat]] pentahidrat, CuSO<sub>4</sub> • 5H<sub>2</sub>O. Ketika dipanaskan, senyawa-senyawa ini akan terurai menjadi [[besi(II) oksida]] dan [[tembaga(II) oksida]], melepaskan [[air]] beserta [[sulfur trioksida]] yang akan bergabung menjadi larutan asam sulfat. Metode ini dipopulerkan di Eropa melalui terjemahan-terjamahan buku-buku Arab dan Persia.
 
Baris 215:
== Keselamatan ==
=== Bahaya laboratorium ===
[[Berkas:Sulfuric acid burning tissue paper.jpg|thumbjmpl|Tetesan 98% asam sulfat akan dengan segera membakar kertas tisu menjadi karbon]]
Sifat-sifat asam sulfat yang korosif diperburuk oleh [[reaksi eksotermik]]nya dengan [[air]]. Luka bakar akibat asam sulfat berpotensi lebih buruk daripada luka bakar akibat asam kuat lainnya, hal ini dikarenakan adanya tambahan kerusakan jaringan dikarenakan dehidrasi dan kerusakan termal sekunder akibat pelepasan panas oleh reaksi asam sulfat dengan air.