Keroncong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
IVP (bicara | kontrib)
←Membatalkan revisi 1337893 oleh 118.136.59.69 (Bicara)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 30:
Dahulu sebelum Perang Dunia I (1910), musik keroncong dikenal dengan nama STAMBUL, diambil dari KOMEDI STAMBUL KELILING yang menyuguhkan lagu2 keroncong. Adapun jenisnya adalah:
 
- STAMBUL I, misalnya: St I Potong Padi, St I Nina Bobo, dlsb.
- STAMBUL II, misalnya: St II Si Jampang, St II Jali-jali, dlsb.
- STAMBUL III, misal: St III Kemayoran.
 
Ciri dari Lagu Stambul adalah panjang 16 birama.
Catatan: banyak orang menyebut Keroncong Kemayoran, yang sebebarnya Stambul III Kemayoran (lihat tulisan Amir Pasaribu tentang Perkembangan Musik Indonesia, di mana beliau menyebutkan bahwa Lagu Stambul III Kemayoran)
 
Setelah Perang Dunia I (1910) dengan adanya inflitrasi lagu pop maka dikenal:
 
- LANGGAM KERONCONG, misalnya: Lg Bengawan Sala, Lg Di Bawah Sinar Bulan Purnama, dlsb.
- STAMBUL DUAKERONCONG, misalnya St Jauh Di Mata, St Dewa Dewi . dlsb.
- KERONCONG ASLI, misalnya Kr Sapu Lidi, Kr Purbakala, dlsb.
 
Ciri dari kesemuaLagu Keroncong ini adalah panjang 32 birama.
 
Ada perbedaan Lagu STAMBUL dengan Lagu KERONCONG; yang pertama dengan PANTUN, sedangkan yang kedua dengan SYAIR.
Baris 53 ⟶ 54:
Keroncong asli terkadang juga diawali oleh ''prospel'' terlebih dahulu. Prospel adalah seperti intro yang mengarah ke nada/akord awal lagu, yang dilakukan oleh alat musik melodi seperti seruling/flut, biola, atau gitar.
 
=== Langgam Keroncong===
Bentuk lagu langgam ada dua versi. Yang pertama A - A - B - A dengan pengulangan dari bagian A kedua. Beda sedikit pada versi kedua, yakni pengulangannya langsung pada bagian B. Meski sudah memiliki bentuk baku, namun pada perkembangannya irama ini lebih bebas diekspresikan. Penyanyi serba bisa [[Hetty Koes Endang]] misalnya, dia sering merekam lagu-lagu non keroncong dan langgam menggunakan irama yang sama, dan kebanyakan tetap dinamakan langgam. Alur akord-nya sebagai berikut:
 
Baris 63 ⟶ 64:
Bentuk adaptasi keroncong terhadap tradisi musik gamelan dikenal sebagai [[langgam Jawa]], yang berbeda dari langgam yang dimaksud di sini. Langgam Jawa memiliki ciri khusus pada penambahan instrumen antara lain siter, kendang (bisa diwakili dengan modifikasi permainan cello ala kendang), ''saron'', dan adanya ''bawa'' atau ''suluk'' berupa introduksi vokal tanpa instrumen untuk membuka sebelum irama dimulai secara utuh.
 
=== Stambul Keroncong===
'''Stambul''' merupakan jenis keroncong yang namanya diambil dari bentuk sandiwara yang dikenal pada akhir abad ke-19 hingga paruh awal abad ke-20 di Indonesia dengan nama ''Komedi stambul''. Nama "stambul" diambil dari [[Istambul]] di [[Turki]].
 
Stambul memiliki duatiga tipe progresi akord yang masing-masing disebut sebagai Stambul I, Stambul II dan Stambul IIIII.
 
Stambul diawali oleh penyanyi itu sendiri, atau intro lagu bukan dari alat musik melainkan dari penyanyi tanpa iringan instrumen terlebih dahulu.
Stambul I merupakan lagu biasa seperi Potong Padi, Bolelebo, Kincir-kincir, Nina Bobo, dll.
Contoh: Stb. ''Jauh Di Mata'', Stb.II ''Dewa-dewi''
Stambul II diawali dengan akord terurai (broken chord, untuk mencari nada) kemudian oleh masuk penyanyi itu sendiri dan masuk ke akord IV, dan baru iringan masuk.
Stambul III dimulai dengan prelude (2 birama) instrumental kemudian diikuti dengan nyanyian, kemudian masuk interlude (2 birama)dan dilanjutkan dengan lagu seluruhnya.
 
Dalam perkembangan Stambul I menjadi Langgam Keroncong (32 birama), Stambul II menjadi Stambul Keroncong (32 birama) sehingga Stambul II (16 birama) dimainkan 2x menjadi 32 birama; sedangkan Stambul III menjadi Keroncong Asli (32 birama) dg prelude 4 birama dan interlude 4 birama juga, sedangkan prelude diambil dari baris 7.
 
 
== Tokoh Keroncong ==