Mitsubishi A6M Zero: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
||
Baris 34:
Berdasarkan pengalaman A5M di Cina, angkatan laut mengirimkan persyaratan yang diperbarui pada Oktober 1937, di antaranya mengharuskan kecepatan terbang 370 mil per jam, dan kemampuan menanjak 3.000 m (9.840 kaki) dalam 3,5 menit. Dilengkapi [[tanki rurut]], angkatan laut menginginkan pesawat yang dapat bertahan terbang selama dua jam pada kecepatan normal, atau 6 hingga 8 jam pada kecepatan jelajah ekonomis. Persenjataan terdiri dari dua [[meriam]] 20 mm, dua [[senapan mesin]] 7,7 mm (0,303 inci), dan dua bom 30 kg atau 60 kg. Semua pesawat harus dipasangi satu set radio lengkap, ditambah [[radio pencari arah]] untuk navigasi jarak jauh. Daya manuver setidaknya harus setara dengan A5M, sementara rentang sayap harus kurang dari 12 m agar dapat digunakan di atas kapal induk. Semua spesifikasi harus terpenuhi dengan memakai mesin-mesin yang sudah ada, sekaligus berarti pembatasan pada desain secara signifikan. Mesin pesawat Zero jarang dapat mencapai 1.000 daya kuda (750 kilowatt) pada semua varian yang diproduksi.
Tim Nakajima menganggap persyaratan pesawat tempur baru itu mustahil dapat diwujudkan, dan menarik diri dari persaingan dengan Mitsubishi pada Januari 1938. Kepala perancang pesawat Mitsubishi, [[Jiro Horikoshi]] berpendapat persyaratan pesawat baru itu dapat dipenuhi, asalkan bobot pesawat dibuat seringan mungkin. Desain pesawat ini menerapkan semua kemungkinan upaya penghematan bobot. Sebagian besar dari pesawat dibuat dari logam sangat rahasia [[paduan aluminium 7075]] yang dikembangkan oleh [[Sumitomo Metal Industries]] pada tahun 1936. Paduan aluminium itu disebut Extra Super [[Duralumin]] (ESD) yang lebih ringan dan lebih kuat dari paduan-paduan aluminium lainnya (misalnya 24S alloy) yang dipakai waktu itu. Namun ESD lebih rapuh dan rawan karat<ref>Yoshida, Hideo.[http://sciencelinks.jp/j-east/article/200603/000020060306A0019800.php "History of wrought aluminum alloys for transportation."] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120313120600/http://sciencelinks.jp/j-east/article/200603/000020060306A0019800.php |date=2012-03-13 }} ''Sumitomo Light Metal Technical Reports 2005 (Sumitomo Light Metal Industries, Ltd., Japan),'' Volume 46, Issue 1, pp. 99–116. Diakses 15 April 2011</ref> Kelemahan tersebut diimbangi dengan memberi [[Zinc chromate|lapisan antikarat]] setelah pesawat selesai dibuat. Pelat perisai tidak dipasang untuk melindungi pilot, mesin, atau titik-titik kritis pada pesawat. Pesawat ini juga tidak dilengkapi [[tangki bahan bakar swarapat]] yang sudah umum pada waktu itu. Tidak adanya pelat perisai membuat pesawat Zero lebih ringan, memiliki daya manuver lebih baik, dan jangkauan terbang lebih jauh dibandingkan pesawat tempur bermesin tunggal lainnya semasa Perang Dunia II. Pesawat Zero dapat mencari sasaran hingga ratusan mil jauhnya, menantangnya untuk duel udara, dan masih dapat kembali ke kapal induk atau pangkalan yang masih ratusan mil jauhnya. Namun upaya meringankan bobot pesawat dengan tidak memasang pelat perisai menyebabkan pesawat ini mudah terbakar dan meledak bila terkena tembakan lawan.<ref>Tillman p. 5, 6, 96</ref>
Sebagai pesawat terbang sayap tunggal dengan [[kantilever]] untuk pemasangan sayap bawah yang dilengkapi [[roda pendaratan]] dapat ditarik masuk, dan kokpit tertutup, Zero adalah salah satu pesawat termodern di dunia ketika baru selesai dibuat. Pesawat ini memiliki sayap kecepatan rendah dengan gaya angkat cukup besar dan [[beban sayap]] sangat rendah. Dikombinasikan dengan bobot yang sangat ringan, pesawat ini memiliki [[stal|kecepatan stal]] sangat rendah, di bawah {{convert|60|kn|km/h mph|abbr=on}}. Keiistimewaan tersebut menjadi alasan utama pesawat Zero memiliki kemampuan manuver yang fenomenal, dan dapat mengungguli semua pesawat tempur Sekutu dari zamannya. Model-model awal dilengkapi dengan [[tab servo]] pada kedua [[aileron]] setelah para pilot mengeluh gaya kontrol menjadi terlalu berat ketika pesawat berada pada kecepatan di atas {{convert|300|km/h}}. Pemasangan tab servo tidak dilanjutkan pada model-model selanjutnya setelah diketahui gaya kontrol lebih ringan menyebabkan pilot memberi tekanan berlebihan pada sayap sewaktu melakukan manuver berbahaya.<ref>Yoshimura 1996, p. 108.</ref>
Baris 156:
Beberapa pesawat tempur Zero selamat dari perang. Pesawat asli dan replikanya disimpan di Jepang, Amerika Serikat, [[Inggris]], [[Indonesia]], [[Australia]], [[RRT]], dan [[Selandia Baru]]. Sebuah A6M2-21 (V-173) asal rongsokan perang sekarang disimpan di [[Australian War Memorial]] di [[Canberra]]. Pesawat tersebut diketahui pernah diterbangkan oleh [[Saburo Sakai]] di [[Lae]], [[Papua Nugini]].
Pesawat A6M3 milik [[Commemorative Air Force]] ditemukan dari [[Lapangan Terbang Babo]], [[Papua Nugini]] pada tahun 1991. Pesawat ini direstorasi sebagian dengan suku cadang dari beberapa A6M3 di Rusia sebelum dibawa ke Amerika Serikat untuk restorasi. Pesawat ini diregistrasi ulang pada tahun 1998 dan dipamerkan di [[Museum of Flying]], [[Santa Monica, California]]. Mesin yang dipasang adalah [[Pratt & Whitney R-1830 Twin Wasp|Pratt & Whitney R1830]].<ref name="Mitsubichi AM63 Zero">[http://www.cafsocal.com/zero.htm "Mitsubishi AM63 Zero."] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130704103507/http://www.cafsocal.com/zero.htm |date=2013-07-04 }} ''Commemorative Air Force.'' Diakses 11 April 2012.</ref>
=== Jepang ===
Baris 170:
* [[Museum Maritim Kure]] (Model 52)
* [[Yūshūkan]], [[Kuil Yasukuni]] (Model 52)
* Bengkel Baba Body, [[Kanzaki, Saga|Kanzaki]], [[Prefektur Saga]] (replika Model 52)<ref>{{cite news|title=神埼市・馬場さん復元のゼロ戦、青森で展示へ|url=http://www.saga-s.co.jp/news/saga.0.1560180.article.html|newspaper=Saga Shimbun|date=2010-2-24|accessdate=2013-07-13|archive-date=2016-03-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20160306134411/http://www1.saga-s.co.jp/news/saga.0.1560180.article.html|dead-url=yes}}</ref>
=== Amerika Serikat ===
|