Nikolai Gogol: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Berkas Gogol_grave.jpg dibuang karena dihapus dari Commons oleh Well-Informed Optimist
Baris 28:
 
=== ''Jiwa-jiwa Mati'' dan Kematian ===
 
[[Berkas:gogol grave.jpg|jmpl|ka|Memorial of Nikolai Gogol]]
Gogol tinggal hampir selama lima tahun di luar negeri di Jerman dan Italia. Pada masa inilah ia menulis ''[[Jiwa-jiwa Mati]]'', dengan bagian pertamanya terbit pada [[1842]]. (Gogol meminta Pushkin untuk ide-ide mengenai cerita-cerita penting Rusia; sebagai jawaban, Pushkin menyarankan gagasan dasar untuk ''[[Jiwa-jiwa mati]]''.) Gogol memutuskan bahwa sebelum ia bisa melanjutkan penulisan novl ini dan menghasilkan ''"regenerasi rohani dari seorang bajingan seperti Chichikov"'' (tokoh utama ''Jiwa-jiwa Mati''), ia sendiri harus mengalami regenerasi spiritual. Ia memaksa dirinya untuk [[doa|berdoa]] dan [[puasa|berpuasa]], dan seperti yang dapat diduga, hal ini malah menghalangi dan bukannya menolong penulisan novelnya. Ia menyatakan, ''"pokok dari '' Jiwa-jiwa Mati ''tidak ada hubungannya dengan penggambaran mengenai kehidupan pedesaan di Rusia ataupun segelintir tuan tanah yang memberontak. Untuk sementara waktu ini adalah suatu rahasia yang harus dengan mendadak dan menakjubkan setiap orang (karena hingga sekarang tak seorangpun pembacaku yang telah menerkanya) akan diungkapkan dalam jilid-jilid berikutnya..."'' Namun ketidakmampuannya untuk mengungkapkan rahasia ini menyebabkan ia hampir mengalami gangguan saraf pada awal Januari 1845, dan pada akhir Juni ia membakar semua naskah jilid kedua dari ''Jiwa-jiwa Mati'' yang telah ditulisnya. Selama tujuh tahun berikutnya kelanjutan pekerjaannya dalam novel itu sangat melelahkan dan menyiksa dirinya. Pada 1848, Gogol, yang menjadi semakin dipengaruhi oleh [[Kekristenan Ortodoks]] melakukan ziarah ke [[Yerusalem]]. Sekembalinya, ia dipengaruhi oleh seorang [[pendeta]], Pendeta Matthew Konstantinovskii, yang menganggap karya sastranya sebagai kekejian di mata Tuhan. Konstantinovskii rupanya menuntut agar Gogol menghancurkan jilid kedua dari ''Jiwa-jiwa Mati'' dan ''"menebus dosanya karena telah menulis jilid pertama novel itu dengan masuk ke sebuah [[biara]]"''. Setelah mengalami konflik batin yang sangat hebat, Gogol memutuskan untuk memenuhi keinginan Pendeta Konstantinovskii dan membakar bagian kedua novelnya yang sudah selesai pada malam 24 Februari 1852. Tak lama kemudian pergi ke tempat tidurnya, menolak untuk makan, dan meninggal dengan penderitaan yang sanagt hebat sembilan hari kemudian, pada 5 Maret, 1852. Sebagian potongan-potongan karyanya selamat dan telah diterbitkan.