Wanita hilang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhammad Afif (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Muhammad Afif (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 14:
Penelitian asli Sen menemukan bahwa walaupun ada lebih banyak wanita daripada laki-laki di negara-negara Eropa dan Amerika Utara (sekitar 0,98 pria sampai 1 wanita di sebagian besar negara), rasio jenis kelamin negara-negara berkembang di Asia, dan juga Timur Tengah, jauh lebih tinggi (dalam jumlah laki-laki untuk masing-masing perempuan). Misalnya, di China, perbandingan pria terhadap wanita adalah 1,06, jauh lebih tinggi daripada negara lainnya. Perbandingan ini jauh lebih tinggi daripada yang lahir setelah tahun 1985, ketika [[Ultrasonik|usg]] teknologi tersedia secara luas. Dengan menggunakan data termutakhir, menunjukkan bahwa di China terdapat 50 juta wanita "hilang" - yang seharusnya ada tapi tidak ada. Ditambahkan dengan jumlah yang sama dari Asia Selatan dan Barat menghasilkan sejumlah wanita "hilang" lebih dari 100 juta orang. Menurut Sen, "Angka-angka ini memberi tahu kita, secara diam-diam, sebuah kisah mengerikan tentang ketidaksetaraan dan kelalaian yang menyebabkan kematian manusia secara berlebihan."
 
=== Perkiraan dariWanita perempuan yang hilangHilang ===
Sejak Sen penelitian asli Sen, melanjutkan penelitian lanjutan di lapangan telah menyebabkan berbagaimenghasilkan perkiraan totalyang bervariasi mengenai jumlah perempuantotal wanita yang hilang. BanyakSebagian daribesar variasi ini adalahdisebabkan karenaoleh asumsi-asumsi yang mendasari untukrasio kelahiran bayi "normal" kelahiran seks rasio-rasio dan diharapkan pasca-kelahiran tingkat kematian untuk laki-laki danpasca perempuanmelahirkan.
 
Perhitungan Sen aslimenggunakan perhitungan yang menggunakandata tahun 1980-an dan 1990-an data untuk wanita hilang wanitadengan yangrasio diindeksjenis menggunakankelamin rata-rata sex ratio di Eropa Barat dan Amerika Utara sebagai alam rasio jenis kelamin, melaluialami. asumsiDengan mengasumsikan bahwa di negara-negara laki-lakiini, pria dan perempuanwanita menerimamendapat perawatan yang sama. Setelah penelitian lebih lanjut, dia diperbaruimemperbarui angka-angka ini dengan rasio seks Afrika Sub-Sahara. AfrikaDengan seksmenggunakan rasio. Menggunakanseks di negara-negara ini' seks rasio-rasio sebagai data dasar dan lakipopulasi pria-laki populasiwanita dari negara-negara lain sebagai data, iadia menyimpulkan bahwa lebih dari 100 juta perempuan yangwanita hilang, terutama di Asia.<ref>{{Cite journal|last=Sen|first=Amartya|year=1990|title=More than 100 million women are missing.|journal=The New York Review of Books|volume=37}}</ref> Namun, kemudian penulisbelakangan menunjukkan bahwa Eropa cenderung memiliki tingkat mortalitas laki-laki yang lebih tinggi dari angka kematian laki-laki karena beberapabanyak perang dan umumnya merupakan perilaku berisiko. KarenaHal ini disebabkan oleh pekerja laki-laki yang bermigrasi dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan, [[imigrasi]]ke luar negeri, dan perang dunia,. budaya tinggiBudaya "maskulinitas tinggi" ada di negara-negara ini, sementara di sisi lain, di negara lain seperti India, tradisi mengenai perlakuan diskriminatif dariterhadap anak-anak perempuan yang lebih kuat dari akhir 1950-an sampai pertengahan 1980-an.<ref name=":2">{{cite journal|last=Coale|first=Ansley|year=1991|title=Excess Female Mortality and the Balance of the Sexes in the Population: An Estimate of the Number of "Missing Females|journal=Population and Development review|series=3|volume=17|pages=517–523|doi=10.2307/1971953}}</ref>
 
Akibatnya,Sebagai hasil dari disparitasperbedaan antara negara-negara ini, demograf Amerika demografi, Coale re-estimasikembali Sen aslimemperkirakan jumlah perempuanasli wanita yang hilang dengandari Sen menggunakan metodologi yang berbeda. MenggunakanDengan menggunakan data dari Tabel Kehidupan Model Regional (Regional Model Life Tables,) Coaleyang menemukanmerupakan bahwametode alambuatannya. laki-lakiCoale untukmenemukan perempuanbahwa rasio jenis kelamin, akuntansipria untukke negarawanita alami, yang berbedamemperhitungkan tingkat kesuburan dan keadaan negara yang berbeda, memiliki nilai yang diharapkan darisebesar 1,059. MenggunakanDengan menggunakan nomor tersebut, iadia kemudian tiba di sebuahmencapai perkiraan dari 60 juta perempuan yangwanita hilang, jauh lebih rendah dari Sen perkiraan semulaasli Sen. Namun, beberapa tahun kemudian, [http://wiki-goettingen.de/index.php?title=Stephan_Klasen Klasen] dihitungmenghitung ulang jumlah perempuan yang hilang menggunakan metode Coale metodologi dengan data yang diperbarui. Ia menemukan 69.3 juta perempuan yang hilang,. yang lebihLebih tinggi dari Coale ini perkiraan semula.<ref>{{Cite journal|last=Klasen|first=Stephan|date=1994|title="Missing Women" reconsidered|journal=Word Development|issue=22(7)|pages=1061–1071}}</ref> Dia juga mencatat masalah dengan RegionalModel Model Life Tables; mereka didasarkandidasari pada negara-negara dengan tingkat kematian perempuan yang lebih tinggi, yang akan biasmembuat Coale inikehilangan jumlah perempuan yangwanita hilang kelebih bawahsedikit. Selain itu, Klasen dan Mengedipkan mataWink mencatat bahwa keduametodologi Sen dan Coale ini metodologi yang cacat karena Sen dan Coale berasumsi bahwa yang optimalrasio seks rasio-rasio yang optimal konstan melintasisepanjang ruangwaktu dan wakturuang, yang mereka seringseringkali tidak mereka rasakan.
 
Klasen dan Mengedipkan mata dilakukanWink sebuahmelakukan studipenelitian pada tahun 2003 yang diperbarui dengan data sensus yang diperbarui. MenggunakanDengan angkamenggunakan harapan hidup untuk instrumen untuk rasio jenis kelaminseks saat lahir (yang akanmemperhitungkan accountrasio untukseks non-konstan rasio jenis kelamin serta bias dari RegionalTabel Kehidupan Model Life TablesRegional), mereka diperkirakanmemperkirakan 101 juta wanita hilang wanita di seluruh dunia. secara KeseluruhanKesimpulannya, mereka menemukan tren yang menunjukkan bahwa sementara Asia Barat, Afrika Utara dan sebagian besar Asia Selatan lihatmemiliki lebihrasio samaseks denganyang sekssetara, sedangkan rasio, China dan Korea Selatan rasio memburuk. BahkanFaktanya, Klasen dan Mengedipkan mataWink mencatat bahwa China bertanggungbertanggungjawab jawab untukatas 80% dari kenaikan perempuan yang hilang dari antara tahun 1994 dan 2003. Seks-Aborsi selektif aborsi yang diberikandigunakan sebagai alasan untukkarena kurangnyaketiadaan perbaikan di India dan China, sementara perempuan di bidangpeluang pendidikan dan kesempatanketenagakerjaan kerjaperempuan yang dikutipmeningkat sebagai alasan untuk peningkatan rasio perbaikandi lainnyanegara-negara yangdengan sebelumnyarasio rendah rasio negara-negaralainnya seperti Sri Lanka.<ref>{{Cite journal|last=Klasen|first=Stephan|last2=Claudia Wink|date=2002|title=A turning point in gender bias in mortality? An update on the number of missing women|journal=Population and Development Review|series=2|volume=28|pages=285–312|doi=10.1111/j.1728-4457.2002.00285.x}}</ref> Klasen dan Mengedipkan mataWink juga mencatat bahwa ada hal yang miripserupa dengan keduahasil Sen dan Coale hasil, Pakistan telahmemiliki tertinggipersentase diperempuan duniahilang persentaseterbanyak daridi gadis-gadisdunia yangdibandingkan hilangdengan relatiftotal terhadappopulasi totalwanita pra-dewasa penduduk perempuan.<ref>{{Cite journal|last=Klausen|first=Stephan|last2=Wink|first2=Claudia|year=2003|title=Missing Women: Revisiting the Debate|journal=Feminist Economics|volume=9|page=270|doi=10.1080/1354570022000077999}}</ref>
 
KemudianPerkiraan perkiraanselanjutnya cenderung memiliki angkajumlah wanita hilang yang lebih tinggi dari perempuan yang hilangbanyak. Sebagai contoh, sebuah studipenelitian di tahun 2005 diperkirakanmemperkirakan bahwa lebih dari 90 juta perempuan yang "hilang" dari populasi yang diharapkan di [[Afganistan|Afghanistan]], [[Bangladesh]], [[Republik Rakyat Tiongkok|Cina]], [[India]], [[Pakistan]], [[Korea Selatan]] dan [[Republik Tiongkok|Taiwan]] saja.<ref name="hudsonboer">VALERIE M. HUDSON and ANDREA M. DEN BOER [http://kar.kent.ac.uk/11409/1/WW-missingwomen-05.pdf Missing Women and Bare Branches: Gender Balance and Conflict] ECSP Report, Issue 11</ref> Di sisi lain, Guilmoto didalam laporannya tahun 2010 laporan menggunakan data terakhirterbaru (kecuali untuk Pakistan), dan perkiraanmemperkirakan jumlah gadis hilang yang jauh lebih rendah jumlahdi gadisnegara-gadis yang hilang dinegara Asia dan non-negara Asia, tetapinamun catatanmencatat bahwa semakinrasio tinggiseks rasioyang sekslebih tinggi di berbagaibanyak negara telah menciptakan kesenjangan gender -kesenjangan (kekurangan-gadis -anak diperempuan) 0-19pada kelompok usia. Sebuah0-19 tabeltahun. yang merangkum hasil-nya adalahTabel di bawah ini merupakan hasilnya:
{| class="wikitable sortable" style="margin-bottom: 10px;"
! '''Negara'''
Baris 70:
|}
 
=== Perbedaan dalamdi berbagai negara/negara ===
Bahkan di dalam negara, prevalensi perempuan yang hilang dapat bervariasi secara drastis. Das Gupta mengamati bahwa preferensi untuk anak laki-laki dan mengakibatkan kekurangan gadisanak ituperempuan yang dihasilkan lebih jelasterasa dalamdi lebihdaerah berkembangseperti [[Haryana]] dan [[Punjab (India)|Punjab]] daerah, India daripadayang dilebih maju dibandingkan daerah-daerah miskin lainnya. Prasangka ini adalahpaling yangbanyak paling umumterjadi di antarakalangan lebih terdidikwanita dan makmuribu wanitaberpendidikan dan ibu-ibumakmur di dua daerahwilayah tersebut. Di wilayah Punjab, gadis-gadisanak perempuan tidak menerimamendapat perawatanperlindungan rendahketat jika seorang gadis dilahirkanlahir sebagai anak pertama dalamdi keluarga, ketikatertentu. orangPada saat itu tuaorangtua masih memiliki harapan tinggi untuk mendapatkan anak nantilaki-laki. Namun, kelahiran berikutnyaanak dariperempuan gadis-gadisberikutnya yang taktidak diinginkandisukai, karena masing-masing sepertisetiap kelahiran berkurangtersebut mengurangi kesempatan dari keluarga yang memiliki seoranganak putralaki-laki. Karena lebih banyak wanita kaya dan berpendidikan wanita akan memiliki keturunan lebih sedikit anak, mereka oleh karena itu di bawah lebih akut tekanan untuk menghasilkan anak sedini mungkin. SebagaiSejak pencitraanmunculnya usgUSG dan teknik lainnya semakin diperbolehkanmemungkinkan awalmemprediksi prediksilebih awal jenis kelamin anak, keluarga yang lebih makmur keluarga memilih untukaborsi melakukanjika aborsiperkiraan menunjukkan anaknya perempuan. Atau,Bahkan jikaketika gadisanak perempuan itu lahir, keluarga yangtersebut akan mengurangi kesempatannya untuk bertahankesempatan hidupbertahannya dengan tidak memberikanmenyediakan cukupperawatan medis atau perawatan gizi yang memadai. Akibatnya, di India ada lebih banyak perempuan yang hilang dalam mengembangkandi daerah perkotaan yang sedang berkembang, daripada di daerah pedesaan.<ref name="Rosenberg">[https://www.nytimes.com/2009/08/23/magazine/23FOB-idealab-t.html?_r=1&scp=1&sq=The%20Daughter%20Deficit&st=cse "The Daughter Deficit"] by Tina Rosenberg, The New York Times Magazine, August 23, 2009.</ref><ref>{{Cite journal|last=Das Gupta|first=Monica|date=2005|title=Explaining Asia's "Missing Women": A New Look at the Data|journal=Population and development review|issue=31(3)|pages=529–535}}</ref>
 
Di sisi lain, di Cina, di daerah pedesaan yangdi lebihChina besarmemiliki darimasalah perempuan yang hilang masalahlebih daribesar daripada di daerah perkotaan. Chinahal perbedaanitu regionaljuga menyebabkandidukung sikapoleh yangprogram berbedaPemerintah terhadapChina atas kebijakan satu- anak. Daerah perkotaan telah ditemukan untuk menjaditerbukti lebih mudah untuk menegakkanmenerapkan kebijakan, tersebut karena danweisistem sistemDanwei, populasi perkotaan umumnya lebih berpendidikan penduduk- perkotaan pemahamanmemahami bahwa salah satu anak-anak lebih mudah untuk merawatdirawat dan menjagatetap kesehatansehat daridaripada dua. Di banyak daerah pedesaan di manadimana pertanian adalah tenaga kerja-intensif dan pasangan tergantungbergantung pada keturunan laki-laki untuk merawat merekamerawatnya di usia tua, anak-anak laki-laki yanglebih disukai wanitaperempuan.
 
Bahkan negara-negara maju menghadapi masalah dengan perempuanwanita yang hilang. Bias terhadap gadis-gadisanak iniperempuan sangat jelasnyata di kalangan relatifnegara-negara sangatyang berkembang,didominasi kelas menengah yang didominasirelatif negara-negaramaju ([[Republik Tiongkok|Taiwan]], [[Korea Selatan]], [[Singapura]], [[Armenia]], [[Azerbaijan]], [[Georgia]]) dan imigran Asia masyarakat Asia di [[Amerika Serikat]] dan [[Britania Raya|Inggris]]. Hanya baru-baru ini dan di beberapa negara (khususnyaterutama Korea Selatan) memiliki perkembangankampanye pengembangan dan kampanye pendidikanpengajaran mulai mengubahberubah air pasangarah, sehinggamenghasilkan lebihrasio normalgender rasioyang jenislebih kelaminnormal.
 
=== Bawah-pelaporan ===