Sekaten: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Kembangraps (bicara | kontrib)
mulai perbaiki teks
Baris 1:
[[Berkas:Sekaten Yogyakarta 2011 1.JPG|jmplthumb|Suasana pasar malam Sekaten|314x314px]]
Perayaan/festival '''Sekaten''' atau([[ejaan '''upacaraJawa Latin]]: Sekaten''sekatèn''; ([[Hanacarakahanacaraka]]: {{jav|꧋ꦱꦼꦏꦠꦺꦤ꧀꧉}}, berasaladalah darirangkaian katakegiatan ''Syahadatain''tahunan atau dua kalimat syahadat) adalah acarasebagai peringatan ulang tahun nabiNabi [[Muhammad SAW]] s.a.w. yang diadakan padaoleh setiap[[Karaton Surakarta]] dan [[Karaton Yogyakarta]]. Rangkaian perayaan secara resmi berlangsung dari tanggal 5 bulandan berakhir pada tanggal 12 [[JawaMulud]] Mulud[[penanggalan Jawa]] (dapat disetarakan dengan [[Rabiul Awal]] tahun [[penanggalan Hijriah]]). Beberapa acara penting perayaan ini adalah dimainkannya gamelan pusaka di Alunhalaman Masjid Agung masing-alunmasing utarakeraton, [[Surakarta]]pembacaan riwayat hidup Nabi Muhammad dan [[Yogyakarta]].rangkaian Upacarapengajian inidi dahuluserambi dipakaiMasjid olehAgung Sultandan, puncaknya, [[Hamengkubuwana IGarebeg]], pendiriMulud keratonsebagai bentuk syukur pihak istana dengan keluarnya sejumlah [[Yogyakartagunungan]] untuk mengundangdiperebutkan masyarakat mengikutioleh dan memeluk agama Islammasyarakat.
 
Perayaan ini dimeriahkan oleh [[pasar malam]] (biasa disebut "Sekatenan") yang berlangsung selama sekitar 40 hari, dimulai pada awal bulan [[Sapar]] ([[Syafar]]). <!--berasal dari kata ''Syahadatain'' atau dua kalimat syahadat) Upacara ini dahulu dipakai oleh Sultan [[Hamengkubuwana I]], pendiri keraton [[Yogyakarta]] untuk mengundang masyarakat mengikuti dan memeluk agama Islam. -->
 
== Prosesi ==
Baris 9 ⟶ 11:
=== Grebeg Muludan ===
Acara puncak peringatan Sekaten ini ditandai dengan ''Grebeg Muludan'' yang diadakan pada tanggal 12 (persis di hari ulang tahun Nabi [[Muhammad SAW]]) mulai jam 08.00 hingga 10.00 WIB. Dengan dikawal oleh 10 macam ''bregada'' (kompi) [[Prajurit Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|prajurit Kraton]]: ''Wirabraja, Dhaheng, Patangpuluh, Jagakarya, Prawiratama, Nyutra, Ketanggung, Mantrijero, Surakarsa, ''dan'' Bugis''. Sebuah gunungan yang terbuat dari beras ketan, makanan, dan buah-buahan serta sayur-sayuan akan dibawa dari istana Kemandungan melewati Sitihinggil dan Pagelaran menuju masjid Agung. Setelah didoakan, gunungan yang melambangkan kesejahteraan kerajaan [[Mataram]] ini dibagikan kepada masyarakat yang menganggap bahwa bagian dari gunungan ini akan membawa berkah bagi mereka. Bagian gunungan yang dianggap sakral ini akan dibawa pulang dan ditanam di sawah/ladang agar sawah mereka menjadi subur dan bebas dari segala macam bencana dan malapetaka.
 
Semoga Bermanfaat guys! Belajar sejarah² yang Rajin ya.. Biar tau segalanya tentang sejarah😊
 
=== Numplak Wajik ===