Tie Xuan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
Baris 9:
Zhu Di yang murka karena nyawanya hampir saja melayang menghujani Jinan dengan serangan [[artileri]]. Serangan itu baru berhenti ketika Tie memerintahkan lukisan kaisar terdahulu digantungkan di atas tembok kota. Zhu Di yang melihat lukisan itu tergantung disana segera memerintahakan tembakan dihentikan agar tidak merusaknya. Untuk menghindari pertempuran berlarut-larut, Zhu Di menarik mundur pasukannya dan kembali ke Beiping, dengan demikian Jinan pun terbebas dari kepungan. Karena kemenangannya itu, Tie mendapat promosi jabatan sebagai menteri perang. Ia bekerjasama dengan Jenderal [[Sheng Yong]] menangkis serbuan Zhu Di berikutnya. Dalam pertempuran di Dongchang (sekarang [[Liaocheng]], Shandong), mereka berhasil mengalahkan pasukan pemberontak, kerusakan di pihak musuh mencapai puluhan ribu jiwa, termasuk komandannya, Jenderal Zhang Yu.
 
Pada awal tahun 1402, Zhu Di kembali memimpin pasukannya ke selatan. Kali ini ia mengambil rute memutar ke selatan untuk menghindari Jinan yang dijaga oleh Tie. Ia berhasil mengalahkan Sheng Yong dan membantai pasukannya. Pasukannya terus maju dan mengalahkan Wu Jie, jenderal lain yang setia pada Kaisar Jianwen sebelum akhirnya tiba di ibukotaibu kota [[Nanjing]]. Istana kekaisaran dilalap api dan Jianwen dinyatakan tewas dalam kebakaran itu walau hingga saat ini nasibnya masih misterius. Tie Xuan masih melanjutkan perlawanannya hingga akhirnya pasukannya kalah dan ia sendiri tertangkap. Ketika dihadapkan pada Zhu Di yang kini telah menjadi kaisar, ia duduk dengan membelakanginya. Zhu Di yang marah atas kelancangannya memerintahkan hidung dan telinga Tie dipotong dan direbus, lalu dijejalkan ke mulutnya dan dipaksa untuk memakannya. ''“Bagaimana? enak tidak?”'' tanya Zhu mengejeknya. Tie menjawab, ''“Daging pejabat yang setia bagaimana mungkin tidak enak ?”'' Akhirnya Zhu Di memerintahkan tubuhnya dicincang dan dilemparkan ke dalam minyak panas. Hingga saat-saat terakhirnya Tie terus memaki Zhu Di sebagai pengkhianat tidak tahu malu yang merebut tahta. Istri Tie, Nyonya Yang beserta kedua putrinya dijual ke rumah bordil dan dijadikan pelacur, sedangkan kedua putranya dijadikan budak. Salah seorang pangeran dari Dinasti Ming Selatan, [[Pangeran Fu]] (Zhu Yousong) yang terkesan pada kesetiaannya menganugerahinya gelar anumerta Zhongxiang (忠襄). Pada tahun [[1792]], rakyat Jinan mendirikan sebuah kuil di tepi Danau Daming untuk memperingati jasa-jasanya, kuil itu masih berdiri hingga kini dan menjadi salah satu objek wisata disana.
 
{{lifetime|1366|1402|}}