Hiperkapnia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
merapikan
Baris 1:
{{Infobox medical condition |
Hypercapnia - pada manusia merupakan keadaan tekanan parsial karbon dioksida parsial yang tidak normal (pCO2) dalam darah [1] di atas 45 mmHg (6,0 kPa).
Name = Hiperkapnia |
Keadaan hypercapnia biasanya memicu refleks tubuh untuk meningkatkan fungsi pernafasan atau memutar kepala saat tidur dimaksudkan untuk meningkatkan ketersediaan oksigen. Gejala lainnya meliputi kemerahan pada kulit, denyut nadi cepat, pernapasan cepat, sesak napas, otot, penurunan aktivitas saraf, sakit kepala, bingung dan lesu. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kontraksi jantung, peningkatan tekanan darah dan kecenderungan aritmia jantung.
Image = Carbon-dioxide-3D-vdW.svg |
Caption = [[Carbon dioxide]] |
Field = [[Pulmonology]]|
DiseasesDB = 95 |
ICD10 = {{ICD10|R|06|8|r|00}} |
ICD9 = {{ICD9|786.09}} |
ICDO = |
OMIM = |
MedlinePlus = |
eMedicineSubj = |
eMedicineTopic = |
MeshID = D006935 |
}}
Hypercapnia -'''Hiperkapnia''' pada [[manusia]] merupakan keadaan tekanan parsial [[karbon dioksida]] parsial(PaCO<sub>2</sub>) yang tidak normal (pCO2) dalam darah. [1]Kadar yang tidak normal berada di atas 45 mmHg (6,0 kPa).
 
Keadaan hypercapniahiperkapnia biasanya memicu refleks tubuh untukyang meningkatkan fungsi pernafasan atau memutar kepala saat tidur dimaksudkandengan tujuan untuk meningkatkan ketersediaan [[oksigen]] (O<sub>2</sub>). Gejala lainnya meliputi kemerahan pada kulit, denyut nadi cepat, pernapasan cepat, sesak napas, otot, penurunan aktivitas saraf, sakit kepala, bingung dan lesu. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kontraksi jantung, peningkatan tekanan darah dan kecenderungan [[aritmia]] [[jantung]].
Dalam kasus hiperkapnia berat (paCO2 lebih besar dari 10 kPa atau 75 mmHg), panik, hiperventilasi, kejang, kehilangan kesadaran, dan akhirnya kematian ditemukan.
 
Dalam kasus hiperkapnia berat (PaCO<sub>2</sub> lebih besar dari 10 kPa atau 75 mmHg), panik, hiperventilasi, kejang, kehilangan kesadaran, dan akhirnya kematian dapat terjadi.<ref name="Lambertson 1971" >{{cite journal |title=Carbon Dioxide Tolerance and Toxicity |author=Lambertsen, Christian J. |author-link=Christian J. Lambertsen |year=1971 |journal=Environmental Biomedical Stress Data Center, Institute for Environmental Medicine, University of Pennsylvania Medical Center |volume=IFEM Report No. 2&ndash;71 |location=Philadelphia, PA |url=http://archive.rubicon-foundation.org/3861 |accessdate=2008-06-10 }}</ref><ref name="Glatte et al 1967">{{cite journal |title=Carbon Dioxide Tolerance Studies |author1=Glatte Jr H. A. |author2=Motsay G. J. |author3=Welch B. E. |year=1967 |volume=SAM-TR-67-77 |journal=Brooks AFB, TX School of Aerospace Medicine Technical Report |url=http://archive.rubicon-foundation.org/6045 |accessdate=2008-06-10}}</ref>
Hypercapnia adalah kebalikan dari hypocapnia.
 
HypercapniaHiperkapnia adalah kebalikan dari hypocapnia[[hipokapnia]].
 
== Catatan kaki ==
{{Reflist}}
 
{{medis-stub}}
[[Kategori:Penyakit saluran pernapasan]]