Walter Benjamin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 1:
[[Berkas:Grab Walter Benjamin.jpg|jmpl|Makam Walter Benjamin di [[Portbou]], [[Spanyol]]]]
'''Walter Benjamin''' ([[Berlin]], [[15 Juli]] [[1892]] – [[Portbou]], [[Spanyol]], [[27 September]] [[1940]]) ialah seorang [[filsuf]] asal [[Jerman]] yang seringkali dianggap sebagai salah satu pemikir terpenting [[Mazhab Frankfurt]]. Beberapa pemikiran yang memengaruhi tulisan-tulisannya antara lain [[Marxisme]] [[
== Hidup dan Karya ==
Walter Benjamin dilahirkan di dalam sebuah keluarga [[Yahudi]] di [[Berlin]]. Dia dikenal semasa hidupnya sebagai seorang esais, penerjemah dan kritikus sastra. Semenjak penerbitan kumpulan tulisannya pada tahun 1955, 15 tahun setelah kematiannya, karya-karya Walter Benjamin telah dijadikan kajian berbagai buku dan esai. Sebagai seorang [[sosiologi budaya|sosiolog]] dan [[kritik budaya|kritikus kebudayaan]], Walter Benjamin menggabungkan ide-ide dari [[mistisisme]] [[Yahudi]] dan [[materialisme sejarah]] di dalam sebuah proyek intelektual yang merupakan sebuah sumbangan baru terhadap [[filsafat]] [[Marxisme]] dan teori [[estetika]]. Sebagai penerjemah, dia menerjemahkan karya-karya [[Marcel Proust]] dan [[Charles Baudelaire]]. Salah satu esai Walter Benjamin, '''The Task of the Translator'' dianggap sebagai salah satu teks terbaik di dalam teori penerjemahan.
Beberapa karya terpentingnya adalah:
Baris 17:
Karya terakhir Benjamin yang tidak sempat terselesaikan berjudul ''Passagenwerk'' atau ''Arcades Project'' direncanakan sebagai sebuah mahakarya mengenai kehidupan di kota [[Paris]] pada abad ke-19, terutama mengenai pasar beratap yang menciptakan keunikan kehidupan jalanan dan terciptanya budaya [[flaneur|"jalan-jalan"]]. Setelah kematian Walter Benjamin, karya ini telah diedit dan diterbitkan di dalam bentuknya yang belum selesai.
Walter Benjamin seringkali bertukar pikiran dengan [[Theodor Adorno]] dan [[
Gaya penulisan yang digunakan Walter Benjamin bisa dikatakan sangat mampu membangkitkan minat dan juga rumit. [[Susan Sontag]] membuat komentar bahwa kalimat-kalimat yang digunakan oleh Walter Benjamin tidak memiliki kesinambungan seperti di dalam penggunaan biasa. Hubungan antar kalimat seringkali seperti tidak memiliki hubungan logis, dan setiap kalimat seakan-akan memiliki "sesuatu yang penting untuk dikatakan", tetapi "kemudian lenyap karena kekuatan konsentrasinya sendiri". Memang sampai di akhir hayatnya, Walter Benjamin masih belum menyatukan seluruh proyek intelektualnya ke dalam sebuah penyatuan teoretis.
|