'''Roti ganjel rel''' atau '''roti gambang''' adalah [[roti]] khas [[Semarang]]. Meskipun berasaltermasuk darimakanan khas Semarang, roti ini jarang ditemui dan harus ''blusukan'' dike pasar tradisional, seperti [[Pasar Johar]]. Dengan terbakarnya Pasar Johar (pada Mei 2015 y.l.), roti ini semakin jarang ditemui.<ref>http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/marzuki-bikin-roti-ganjel-rel-tak-bantat-lagi/</ref> Roti ganjel rel kurang dikenal dibandingkan roti lainnya karena teksturnya tidak lembut sehingga agak alot (bantat) dan sulit dikonsumsi. Namun, beberapa produsen kini telah memodifikasi teksturnya agar dapat dinikmati pada zaman modern kini. Tekstur ganjel rel yang agak alot ini menurut para ahli roti sangat baik bagi pencernaan. Roti ini merupakanjuga dikenal sebagai salah satu oleh-oleh khas Semarang.
Roti ini berbentuk kotak dan berwarna coklatcokelat bertabur wijen, rasa roti ini bercita rasa [[kayu manis]]. Teksturnya ulet dan padat dipadu dengan aroma coklatcokelat danserta kayu manis yang nendang di lidah. Karena teksturnya yang ulet, jika makanmemakannya dua potong saja sudah cukup mengenyangkan perut.
Roti ini yang selalu menjadi rebutan masyarakat Kota Semarang saat perayaan [[Dugderan]], acara pembagian roti di tengah tradisi menjelang Ramadan yang menjadi acara yang dinanti warga. Ribuan warga bahkan rela berdesakkanberdesakan untuk memperolehmendapatkan kue tersebut, karena dipercaya mampu memperkuat diri ketika menjalankan ibadah puasa.
== Sejarah ==
Roti ini merupakan salah satu peninggalan Belanda. ResepSampai sekarang resep yang digunakan dari dulu sampai sekarang tidak pernah berubah, masih asli dari zaman Belanda duludahulu. Nama aslinya adalah roti gambang--karena bentuknya yang mirip dengan alat musik [[gambang]]--tapitetapi masyarakat Semarang lebih mengenalnya dengan nama “ganjel rel”. Kenapa disebutDisebut ganjel rel, hal ini tak lain karena selain teksturnya yang bantat,danbentuknya juga bentuknya yang seperti ''ganjel rel'' (''bantalan rel''). Rasanya manis karena menggunakan campuran gula aren. CocokRoti ini cocok sekali untuk teman minum teh seperti kebiasaan nonik Belanda, dan juga karena roti ini padat jadimaka sangat cocok sekalijuga untuk menu sarapan.
Roti yang satu ini selalu menjadi incaran bahkan rebutan masyarakat Semarang. Setiap tahun sekitar 8000 potong dibagikanroti setiapganjel tahunnya,rel yang dibuat oleh salah satu Takmir Masjid Agung Kauman Semarang dibagikan pada Tradisi Dugderan. Pembagiannya diawali oleh RMR.M. Tumenggung Aryo Purboningrat yang diperankan oleh Wali kotaKota Semarang. Tradisi ini diselenggarakan sehari sebelum puasa untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan di setiap tahunnyaRamadan. Kue "''ganjel rel''" adalah simbol tak ada gangguan. Maksudnya dengan memakan kue ini, pelaksanaan puasa tidak ada ganjalan sehingga pikiran jernih dan tenang.