Orang Krowe: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arupako (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Orang Krowe''' atau disebut sebagai ''Ata Krowe'' adalah sekelompok masyarakat lokal yang hidup di Kampung Romanduru, [[Kabupaten Sikka]], [[Pulau Flores]], [[Nusa Tenggara Timur]]. Julukan sebagai ''Ata Krowe'' merujuk pada makna kata “Krowe” yang berarti [[gunung]] dan "Ata" yang berarti orang. Dengan demikian, Orang Krowe sering diidentikan sebagai orang [[gunung]] karena wilayah dan tempat tinggalnya. Mereka juga menggunakan Bahasa Sikka sebagai penutur kesehariannya.
 
Orang Krowe memiliki cara dan sistem sendiri dalam hal pengaturan [[lahan]]. Berbeda dengan masyarakat [[Nias]] yang menggunakan batas alam sebagai penanda batas antarkomunitas, Orang Krowe justru menggunakan kesepakatan-kesepakatan yang dilakukan secara turun -temurun kemudian disimbolkan dalam bentuk budaya materi. Mereka tidak mengacu pada bentang alam seperti bukit dan jurang layaknya masyarakat [[Nias]],<ref>Koestoro, Lucas Partanda dan Ketut Wiradnyana. 2007. Tradisi Megalitik di Pulau Nias. Medan: Balai Arkeologi Medan</ref> tetapi mengacu pada simbol-simbol berupa budaya materi. Penelitian dari Utama (2014) menyebutkan bahwa beberapa simbol materi atau bendawi yang digunakan Orang Krowe untuk menandai suatu wilayah adalah watu mahang yang berarti batu sudut; ''wisung wangar'' yang berarti lokasi di mana terdapat rumah utama tiap-tiap klan; ''wu’a mahe'' yang diartikan pula sebagai batu mahe; ''ai tali'' yang juga diartikan sebagai tempat bersemayamnya roh leluhur yang berlokasi di kebun adat setiap klan. Seluruh simbol-simbol bendawi tersebut berlokasi pusat permukiman dan mengelilingi permukiman.
 
== Kondisi Permukiman ==