Moazzam Malik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di hari + pada hari) |
||
Baris 12:
Pada Sabtu, 18 November 2017 Moazzam Malik menulis kicauan di [[twitter]], "Selama perjalanan ke [[Papua]] kami menyewa 12 mobil. Tidak ada satupun sopirnya yang asli Papua. Apakah mereka berhak mendapatkan pekerjaan?". Kicauan tersebut menuai kontroversi dari [[warganet]] dan langsung diperbincangkan di linimasa. Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda (PP) Muhammadiyah, [[Danhil Anzar Simanjuntak]] mengkritiknya dengan menilai bahwa kicauan tersebut tidak pantas karena terkesan menyudutkan Indonesia. Ia pun menyarankan kepada pemerintah Indonesia agar menegur Malik atas kicauannya.<ref name=":1">{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/3736792/pemuda-muhammadiyah-kritik-kicauan-dubes-inggris-soal-hak-orang-papua|title=Pemuda Muhammadiyah Kritik Kicauan Dubes Inggris Soal Hak Orang Papua|last=Damarjati|first=Danu|newspaper=detiknews|access-date=2017-12-14}}</ref> Namun berbeda dengan sebagian besar warganet yang mempermasalahkannya, anggota [[Komisi I DPR]] [[Martin Hutabarat]] justru menilai bahwa Indonesia perlu berterima kasih atas kicauan Malik. Menurut Martin, itu artinya ada negara sahabat yang mengingatkan Indonesia bahwa Indonesia harus menghadapi tantangan besar berupa masalah kesenjangan di Papua.<ref>{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/3737034/kontroversi-tweet-dubes-inggris-anggota-dpr-kami-berterima-kasih|title=Kontroversi Tweet Dubes Inggris, Anggota DPR: Kami Berterima Kasih|last=Toriq|first=Ahmad|newspaper=detiknews|access-date=2017-12-14}}</ref>
Mengetahui banyak kecaman yang ditunjukan kepadanya atas kicauan yang ditulisnya,
== Referensi ==
|