Ibnu Qutaibah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Merubah, +Mengubah, -merubah, +mengubah)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
[[Berkas:Al Ma'arif.jpg|jmpl|ka|300px|Al Ma'arif merupakan karangan terkenal milik Ibnu Qutaibah]]
 
'''Ibnu Qutaibah''' adalah seorang ahli [[sejarah]] [[politik]].<ref name="Ilmy"> Ilmy, Bachrul (2007).''Pendidikan Agama Islam''.Bandung:PT Grafindo Media Pratama.Hal 142 </ref> Dia juga adalah seorang [[cendekiawan]] [[Islam]] dan pakar [[bahasa]] [[Arab]] serta pembela [[ahli]] [[hadits]].<ref name="Ilmy"/> <ref name="Ainol"> Radzi, Khusyairi Ainol (2005).''Cerita-cerita Motivasi untuk Iman''.Kuala Lumpur:PTS Millennia.SDN. BHD. Hal64 Cet.3 </ref> <ref name="Ismail"> Ismail, Nurjannah (2003).''Perempuan dalam pasungan:Bias laki-laki dalam penafsiran''.Yogyakarta:LKiS. Hal 99 </ref> Ibnu Qutaibah lahir pada tahun 828 M dan meninggal pada tahun 889 M.<ref name="Ismail"/> Namun, para [[sejarawan]] berbeda pendapat mengenai tempat kelahirannya.<ref name="Ibnu"> Qutaibah, Ibnu.''www.pondokpesantren.net'' diakses tanggal 15 April 2014 </ref> Menurut [[Ibnu Khalikan]], dia lahir di [[Baghdad]], sedangkan menurut [[An-Nadim]] dan [[Ibnu al-Anbar]] dia lahir di [[Kufah]] pada awal [[Rajab]] tahun 313 H.<ref name="Ibnu"/> Salah satu karya Ibnu Qutaibah yang terkenal adalah [[Kitab]] [[Al Ma'arif]] (setebal empat jilid) yang merupakan ensiklopedia pertama berbahasa Arab. <ref name="Wahid"> Wahid, Abdurrahman (2001).''Menggerakkan Tradisi: Esai-esai Pesantren''.Yogyakarta:LKiS. Hal 220 </ref>
 
== Konsep Pemikiran ==
Baris 23:
=== Konsep Penafsiran AlQuran ===
 
Ibnu Qutaibah telah menjelaskan dalam [[kitab]]nya ''Takwil Musykilu AlQur'an'' tentang penafsiran AlQuran menggunakan rasio. <ref name="Yusuf"> {{ar}} Qaradawi, Yusuf (1999).''Berinteraksi dengan AlQur'an''.Jakarta:Gema Insani Press. Terj. Abdul Hayyie Hal 1298-1299 Cet. 1 </ref> Ada [[hadits]] [[Nabi]] yang menerangkan bahwa penafsiran dengan menggunakan [[rasio]] adalah perbuatan yang dilarang.<ref name="Yusuf"/> Dalam sebuah [[riwayat]] juga disebutkan bahwa [[sahabat ]]dan para pembesar [[ulama]]' [[tabiin]] sangat takut untuk menafsirkan [[Al-Qur'an]] sembarangan, padahal mereka adalah orang-orang yang kadar ke[[ilmu]]wan dan ke[[taqwa]]annya sudah tinggi. <ref name="Yusuf"/> Lantas kenapa kita harus masuk kubangan masalah tersebut jika orang-orang dahulu telah meninggalkannya dan justru takut untuk memasukinya. <ref name="Yusuf"/>
 
== Referensi ==