Mahmoud Abbas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Kutipan: oke oce |
k ←Suntingan 180.243.122.96 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh HsfBot Tag: Pengembalian |
||
Baris 44:
}}
'''Mahmoud Abbas''' ([[bahasa Arab|Arab]]: محمود عباس) ({{lahirmati|[[Safed]], [[Mandat Britania untuk Palestina]]|26|3|1935}}), umumnya dikenal [[Kunya (Arab)|kunya]] atau ''nom de guerre'' '''Abu Mazen''' (ابو مازن) adalah [[Presiden Otoritas Palestina|Presiden]] [[Pemilu Presiden Palestina 2005|terpilih]] untuk [[Otoritas Nasional Palestina]] (PNA: ''Palestinian National Authority'') pada [[9 Januari]] [[2005]] dan menjabat kembali sejak [[15 Januari]] [[2005]].
Abbas lahir dan dibesarkan di Safet. Setamat sekolah dasar di kota itu, ia hijrah ke [[Suriah]] setelah perang tahun [[1948]]. Ia melanjutkan sekolah menengah dan perguruan tinggi di kota [[Damaskus]]. Setelah tamat dari jurusan hukum [[Universitas Damaskus]], ia mendirikan lembaga Palestina pertama pada tahun [[1954]] di Suriah. Inilah awal mula karier politiknya.
Awal tahun [[1960-an]], ia menjadi pegawai [[Departemen Pendidikan]] di [[Qatar]] dan bersahabat dengan [[Yasser Arafat]] ([[1929]]-[[2004]]). Ia kemudian menjadi anggota [[Majelis Nasional Palestina]] pada tahun [[1968]] dan memimpin perundingan tidak resmi dengan [[Israel]] pada tahun [[1977]].
Sejak tahun [[1983]], ia menjadi anggota komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina ([[PLO]]) serta memimpin komite nasional dan internasional yang berkonsentrasi pada urusan organisasi non-pemerintah. Ia memulai kembali perundingan rahasia dengan pejabat Israel pada tahun [[1989]] lewat perantara [[Belanda]]. Ia tetap menjalankan aktivitas perundingan di balik pintu dengan Israel ketika dan pasca-[[Konferensi Madrid]] tahun [[1991]]. Pasca Konferensi Madrid, ia dipercaya menjabat sebagai koordinator urusan perundingan. Ia meletakkan rencana dan pengarahan pada tim perunding Palestina.
[[Berkas:Red Sea Summit in Aqaba.jpg|kiri|jmpl|200px|Abbas dengan [[George W. Bush]] dan [[Ariel Sharon]] di [[Aqabah]]]]
Saat Pemimpin Otoritas Palestina Yasser Arafat membentuk lembaga perdana menteri, ia ditunjuk untuk menjabatnya tetapi mundur empat bulan kemudian ([[Juni]] [[2003]]-[[September]] 2003. Ia terpilih secara aklamasi sebagai Ketua PLO sepeninggal Yasser Arafat ([[11 November]] [[2004]]). Ia terpilih menjadi [[Presiden Palestina]] pada [[pemilu]] [[9 Januari]] [[2005]] dengan 62,3 persen suara. Kemenangan [[Hamas]] pada Pemilu Legislatif [[25 Januari]] [[2006]] menghantarkan [[Ismail Haniya]] untuk posisi [[Perdana Menteri Palestina]]. Hamas yang semenjak awal perjuangannya menolak mengakui negara [[Israel]] membuat kesulitan posisinya, sehingga Abbas berniat menyelenggarakan sebuah [[referendum]] pada [[31 Juli]] 2006 untuk menentukan perlu tidaknya Palestina mengakui negara Israel.
[[Berkas:Mahmoud_abbas.jpg|jmpl|Presiden Abbas]]
|