Chairul Tanjung: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Menolak 28 perubahan teks terakhir dan mengembalikan revisi 13131756 oleh Dollyastafan |
||
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix =
|name=Chairul
|image = KIBII Chairul Tanjung.jpg
|imagesize =
Baris 40:
|spouse = Anita Ratnasari Tanjung
|children = Putri Indahsari Tanjung <br /> Rahmat Dwiputra Tanjung
|relations = [[Chairal Tanjung]] (adik)
|parents =
|partner =
Baris 53:
Chairul memulainya bisnisnya ketika ia kuliah di [[Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia]]<ref name="viva"/>. Sempat jatuh bangun, akhirnya ia sukses membangun bisnisnya.<ref name="tkh"/><ref>http://www.merryriana.com. [http://merryriana.com/article/characters-of-the-richest/ Merry Riana |characters of The Richest].(diakses 25 Januari 2016)</ref> Kini perusahaan konglomerasi miliknya CT Corp, menjadi sebuah perusahaan yang membawahi beberapa anak perusahaan seperti [[Trans Corp]], [[Bank Mega]], dan CT Global Resources.<ref name="tkh">http://www.tokohindonesia.com. [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/c/chairul-tanjung/index.shtml Chairul Tanjung: "The Rising Star"]. (diakses 19 April 2010)</ref>
== Asal usul ==
Baris 72 ⟶ 62:
Demi memenuhi kebutuhan kuliah, ia berjualan buku kuliah stensilan, [[kaos]], dan foto kopi di kampus. Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan [[kedokteran]] dan [[laboratorium]] di bilangan [[Senen, Jakarta Pusat]], namun bangkrut.<ref name="tkh"/> Selepas kuliah, Chairul mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya pada 1987. Bermodal awal Rp 150 juta dari [[Bank Exim]], mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk [[ekspor]]<ref name="aw">http://www.andriewongso.com. [http://www.andriewongso.com/awartikel-876-Success_Story-Chairul_Tanjung Chairul Tanjung].(diakses 19 April 2010)</ref> Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari [[Italia]]. Akan tetapi karena perbedaan [[visi]] tentang ekspansi usaha, Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri.<ref name="aw"/>
Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha, membuat bisnisnya semakin berkembang. Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti: [[keuangan]], [[properti]], dan [[multimedia]]. Di bidang keuangan
Ia menamakan perusahaan tersebut dengan Para Group. Perusahaan konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo sebagai ''father holding company'', yang membawahkan beberapa ''sub-holding'', yakni Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi), dan Para Inti Propertindo (properti).<ref name="tmp"/>
|