Arsyad Thawil al-Bantani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 52:
Arsyad menikah di tempat pengasingannya di [[Manado]] dengan seorang gadis [[suku Minahasa|Minahasa]] yang merupakan anak dari seorang [[pendeta]] setempat bernama Magdalena Runtu (l. 1880; m. 1937),<ref name=:'Agustian'>{{citeweb |last=Zyraith |first=Bungzhu |url=http://www.helldy.com/2013/11/helldy-kh-arsyad-thawil-diidolakan-bung.html?m=1 |title=Helldy: KH. Arsyad Thawil Diidolakan Bung Karno, Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional |date=2013 |website=Helldy Agustian official website |archive-url=http://web.archive.org/web/20171221202131/http://www.helldy.com/2013/11/helldy-kh-arsyad-thawil-diidolakan-bung.html?m=1 |archive-date=2017-12-21 |access-date=2017-12-21 }}</ref> yang setelah memeluk agama [[Islam]] mengubah namanya menjadi Tarhimah Magdalena Runtu.{{sfn|Effendi, 1983}}
 
== Hubungan dekat Syekh Arsyad dengan Syekh Nawawi ==
SuatuSelama harilima tahun (dari 1868 - 1873), Arsyad adalah murid dari ulama Mekkah yang juga berasal dari [[NawawiBanten]], al-Bantani|Syekh [[Nawawi al-Bantani]].<ref name=:'Pratiwi' /> Suatu hari, Syekh Nawawi mengirimkan karyanya berupa naskah buku ([[kitab]]) kepada ulama [[Mesir]], namun karya tersebut ditolak dan dikembalikan dalam bentuk kode. Setelah kode tersebut diterima, Syekh Nawawi kemudian menjawabnya kembali dalam bentuk kode yang sama. Menerima kiriman kode dari Syekh Nawawi, ulama Mesir pun sangat terkejut, sebabkarena hanya ulama -ulama tertentu berpengetahuan tinggi yang dapat memahami kode tersebut. Untuk mengobati rasa penasaran, para ulama Mesir sepakat mengundang Syekh Nawawi untuk ditanyai. Syekh Nawawi pun memenuhi undangan ulama Mesir dan mengajak serta muridnya,Arsyad Syekhsebagai Arsyad Thawilmuridnya untuk bersandiwara dan bertukar tempat (Syekh Nawawi menjadi Syekh Arsyad, begitupun sebaliknya).<ref name=":1"'Banten pos' />
 
Kedatangan ulama [[Banten]] tersebut disambut baik oleh ulama [[Mesir]] meskipun tanpa upacara. Di hadapan ulama Mesir, Syekh Arsyad yang bersandiwara menjadi Syekh Nawawi pun duduk di atas kursi, sedangkan Syekh Nawawi duduk di bawah sebagai pengawalpengawalnya. Banyak pertanyaan diajukan oleh ulama Mesir yang tidak mudah untuk dijawab oleh sembarang ulama. Sebagai Syekh Nawawi, Syekh Arsyad pun mempersilakan ''pengawalnya'' untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Semua masalah dan pertanyaan dijawab dengan memuaskan oleh pengawalSyekh Nawawi yang takbertindak lainsebagai adalahpengawal Syekh Nawawi sendiriArsyad. Para ulama Mesir pun kagum mendengar jawaban memuaskan tersebut, dalamhingga benaknyamereka mungkinberpikir terbesit pemikiran:bahwa pengawalnya saja sudah sedemikian hebatnyahebat, apalagi yang dikawal, pastinya akan lebih hebat lagi.<ref>{{Cite web|urlname=https://suarabanten.com/syeikh-arsyad-thawil-salah-satu-pejuang-geger-cilegon/|title=Syeikh'Banten Arsyad Thawil, Salah Satu Pejuang Geger Cilegonpos' />{{!}} Suara Bantensfn|Effendi, Online1983|websitep=suarabanten.com|language=en-US|access-date=2017-05-02212}}</ref>
 
Usai undangan itu, ulama dari [[Nusantara]] semakin dihormati. Karya Syekh Nawawi yang sempat ditolak penerbit Mesir pun mulai diterbitkan. Hal ini juga berimbas kepada penghormatan yang baik oleh ulama-ulama Mesir terhadap ulama Nusantara kala itu.<ref name=:'Pratiwi' />
 
Usai undangan itu, ulama [[Jawa]] makin dihormati. Karya Syekh Nawawi yang sempat ditolak penerbit Mesir pun mulai diterbitkan. Ini juga berimbas pada penghormatan yang baik kepada ulama Jawa oleh ulama-ulama Mesir kala itu.<ref>{{Cite news|url=http://www.republika.co.id/berita/koran/islam-digest-koran/14/08/31/nb65t0-tokoh-lokal-yang-mendunia|title=Tokoh Lokal yang mendunia {{!}} Republika Online|newspaper=Republika Online|access-date=2017-05-02}}</ref>
== Peranan dan Perjuangan ==
=== Geger Cilegon 1888 ===