[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Studioportret van een Javaanse vrouw mogelijk uit Jogjakarta TMnr 60027279.jpg|jmpl|Lukisan seorang gadis Jawa yang dilukis sekitar tahun 1900.]]
'''Suku Jawa''' ([[Bahasa Jawa]] ''Ngoko'': {{java|ꦮꦺꦴꦁꦗꦮ}} '''Wong Jawa''', ''Krama'': {{java|ꦠꦶꦪꦁꦗꦮꦶ}} '''Tiyang Jawi''') merupakan suku bangsa terbesar di [[Indonesia]] yang berasal dari [[Jawa Tengah]], [[Jawa Timur]], dan [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]. Setidaknya 41,7% penduduk Indonesia merupakan etnis [[Jawa]]. Sebelumnya suku Jawa berjumlah 47,05% pada tahun 1930 yang diadakan oleh pemerintahan kolonial Belanda pada waktu itu. Penurunan ini terjadi karena banyaknya orang Jawa yang menjadi bagian dari etnis setempat di beberapa daerah di Indonesia.<ref>{{cite book|last =|first =|publisher=Institute of Southeast Asian Studies|title =Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape|date =|year =2003|url =|accessdate = }}</ref> Selain di ketiga provinsi tersebut, suku Jawa banyak bermukim di [[Lampung]], [[DKI|Jakarta]], [[Sumatera Utara]], [[Riau]], [[Sumatera Selatan]], [[Banten]] dan [[Kalimantan Timur]]. Di [[Jawa Barat]] mereka banyak ditemukan di [[Kabupaten Indramayu]], [[Kabupaten Cirebon]], dan [[Kota Cirebon]]. Suku Jawa juga memiliki sub-suku, seperti [[Suku Osing]], [[Suku Samin|Orang Samin]], [[Suku Tengger]], dan lain-lain. Selain itu, suku Jawa ada pula yang beradatersebar di negara [[Kaledonia Baru|New Caledoania]] dan [[Suriname]], [[Amerika Selatan]] karena pada masa [[kolonial Belanda]] suku ini dibawa ke sana sebagai pekerja. Saat ini suku Jawa di Suriname menjadi salah satu suku terbesar disana dan dikenal sebagai [[Jawa Suriname]].
== Bahasa ==
== Profesi ==
Mayoritas masyarakat Jawa berprofesi sebagai petani {{rujukan}}. Sedangkan di perkotaan mereka berprofesi sebagai pegawai negeri sipil, karyawan, pedagang, usahawan, dan lain-lain. Di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]] jumlah orang Jawa mencapai 40% pada tahun 2015 dari penduduk Jakarta. Orang Jawa perantauan di Jakarta bekerja di berbagai bidang. Hal ini terlihat dari jumlah mudik [[lebaran]] yang terbesar dari Jakarta adalah menuju [[Jawa Tengah]]. Secara rinci prediksi jumlah pemudik tahun 2014 ke Jawa Tengah mencapai 7.893.681 orang. Dari jumlah itu didasarkan beberapa kategori, yakni 2.023.451 orang pemudik sepeda motor, 2.136.138 orang naik mobil, 3.426.702 orang naik bus, 192.219 orang naik kereta api, 26.836 orang naik kapal laut, dan 88.335 orang naik pesawat.<ref>http://nasional.news.viva.co.id/news/read/515679-kenaikan-jumlah-pemudik-asal-jateng-tahun-ini-paling-tinggi/</ref> Bahkan menurut data [[Kementerian Perhubungan Indonesia]] menunjukkan tujuan pemudik dari Jakarta adalah 61% Jateng dan 39% Jatim. Ditinjau dari profesinya, 28% pemudik adalah karyawan swasta, 27% wiraswasta, 17% PNS/TNI/POLRI, 10% pelajar/mahasiswa, 9% ibu rumah tangga dan 9% profesi lainnya. Diperinci menurut pendapatan pemudik, 44% berpendapatan Rp. 3-5 Juta, 42% berpendapatan Rp. 1-3 Juta, 10% berpendapatan Rp. 5-10 Juta, 3% berpendapatan di bawah Rp. 1 Juta dan 1% berpendapatan di atas Rp. 10 Juta.<ref>http://hubdat.dephub.go.id/berita/1348-279-juta-penduduk-akan-melakukan-mudik-lebaran-2014/</ref>
== Stratifikasi sosial ==
Masyarakat Jawa jugamemiliki terkenalstratifikasi akanatau pembagian golongan-golongan sosialnyamasyarakatnya. Pakar [[antropologi]] [[Amerika Serikat|Amerika]] yang ternama, [[Clifford Geertz]], pada tahun 1960-an membagi masyarakat Jawa menjadi tiga kelompok: kaum [[santri]], [[abangan]], dan [[priyayi]]. Menurutnya kaum santri adalah penganut agama [[Islam]] yang taat, kaum abangan adalah penganut Islam secara nominal atau penganut Kejawen, sedangkan kaum Priyayi adalah kaum bangsawan. Tetapi dewasa ini pendapat Geertz banyak ditentang karena ia mencampur golongan sosial dengan golongan kepercayaan. Kategorisasi sosial ini juga sulit diterapkan dalam menggolongkan orang-orang luar, misalkan orang Indonesia lainnya dan suku bangsa non-[[pribumi]] seperti orang keturunan [[Bangsa Arab|Arab]], [[Tionghoa]], dan [[India]].
== Seni ==
OrangBudaya Jawa terkenal dengan budayadan seninya yang terutama dipengaruhi oleh agamacorak Hindu-Buddha, yaitu pementasan [[wayang]]. Repertoar cerita wayang atau [[lakon]] sebagian besar berdasarkan [[wiracarita]] [[Ramayana]] dan [[Mahabharata]]. Selain pengaruh India, pengaruh [[Islam]] dan [[Dunia Barat]] ada pula. Seni [[batik]] dan [[keris]] merupakan dua bentuk ekspresi masyarakat Jawa. Musik [[gamelan]], yang juga dijumpai di [[Suku Bali|Bali]] memegang peranan penting dalam kehidupan budaya dan tradisi Jawa.
== Tokoh-tokoh Jawa ==
|