Batu laterit kalimantan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-pondasi; +fondasi); perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: lembab → lembap (3)
Baris 2:
 
'''Batu Laterit Kalimantan''' adalah tanah yang mengeras menyerupai batu dari hasil pengendapan zat-zat seperti nikel dan besi. Laterit sendiri terbentuk secara alami yang didalamnya banyak terkandung unsur dan zat-zat hara yang membentuk lapisan tanah tersebut mengeras seperti batu.
Dahulu kala batu laterit sering dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan bata karena ketika lembablembap laterit mudah dipotong, namun setelah terkena udara dalam waktu yang lama akan mengeras seperti batu.
 
== Komposisi Batu Laterit ==
Laterit banyak ditemui diwilayah beriklim tropis yang panas dan lembablembap. akibat dari kandungan oksida besi dan nikel yang begitu banyak sehingga menjadikan tanah laterit mengeras menyerupai batu.
Komposisi mineral dan kimia di dalam batu [[laterit]] sangat berpengaruh pada batuan induknya, laterit umumnya mengandung sejumlah besar kwarsa dan oksida titanium, zirkon, besi, timah, mangan dan alumunium, yang tertinggal dari dari proses pengausan.
 
Baris 34:
 
== Lokasi Keberadaan Laterit ==
Menurut Yves Tardy, peneliti dari ''French Institut National Polytechnique De Toulouse And The Centre National De La Recherche Scientifique'', memperkirakan bahwa jenis laterit menutupi sekitar sepertiga dari seluruh daratan di dunia. Lapisan ini adalah sublapisan dari hutan-hutan di [[khatulistiwa]], sabana-sabana di wilayah tropis yang lembablembap.
Negara-negara yang kaya akan jenis laterit adalah Brazil, Australia, Guatemala, Kolombia, Eropa Tengah, Myanmar, Kuba, [[Indonesia]] dan Filipina. Beberapa penemuan geografis menunjukan bahwa deretan batu laterit banyak digunakan sebagai fondasi kuil-kuil di Kamboja pada abad ke-9 dan ke-12. Indonesia adalah salah satu penghasil laterit terbesar di dunia dengan total 1,063,843,000 ton dari hasil pemetaan tahun 2004 dimana 50% terdapat di [[Pulau Kalimantan]].
Diprediksi hampir 70% jenis Batu Laterit yang ada di Kalimantan adalah yang kualitas baik dan dapat dimanfaatkan untuk bahan-bahan pembuatan [[elemen konstruksi]] bangunan sehingga dapat bernilai ekonomis dan dapat dijadikan mata pencarian warga sekitar yang memiliki gunung laterit.