Erik Erikson: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-pondasi; +fondasi)
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes
Baris 129:
Erikson juga telah berpikir tentang dimensi yang mungkin terdapat pada suatu identitas ego yang baru. Ia berpendapat bahwa suatu identitas harus berpijak pada tiga aspek kenyataan, yaitu faktualitas, kesadaran akan kenyataan dan aktualitas. Namun kemudian Erikson dengan bercanda menambahkan aspek yang ke empat yaitu nasib atau kebetulan.{{lahirmati|[[Frankfurt-am-Main]], [[Jerman]]|15|6|1902|[[Harwich, Massachusetts|Harwich]], [[Cape Cod]], [[Massachusetts]], [[Amerika Serikat]]|12|5|1994}}) adalah seorang [[psikolog]] [[Jerman]] yang terkenal dengan teori tentang [[delapan tahap perkembangan]] pada manusia.<ref name="Boeree" /> Sebenarnya Erikson adalah seorang psikolog [[Freudian]], namun teorinya lebih tertuju pada masyarakat dan [[kebudayaan]] jika dibandingkan dengan para psikolog Freudian lainnya.<ref name="Boeree" />
 
Erikson menjadi terkenal karena upayanya dalam mengembangkan teori tentang tahap perkembangan [[manusia]] yang dirintis oleh [[Freud]].<ref name="Boeree"/> Erikson menyatakan bahwa pertumbuhan manusia berjalan sesuai [[prinsip epigenetik]] yang menyatakan bahwa kepribadian manusia berjalan menurut delapan tahap.<ref name="Boeree"/> Berkembangnya manusia dari satu tahap ke tahap berikutnya ditentukan oleh keberhasilannya atau ketidakberhasilannya dalam menempuh tahap sebelumnya.<ref name="Boeree"/> Pembagian tahap-tahap ini berdasarkan periode tertentu dalam kehidupan manusia: bayi (0-1 tahun), balita (2-3 tahun), pra-sekolah (3-6 tahun), usia sekolah (7-12 tahun), remaja (12-18 tahun), pemuda (usia 20-an), separuh baya (akhir 20-an hingga 50-an), dan manula (usia 50-an dan seterusnya).<ref name="Boeree"/><ref name="Morgan">{{en icon}} Clifford T. Morgan, et. al. 1986. ''Introduction to Psychology''. New York: McGraw-Hill Inc. P. 473.</ref><ref name="Boeree"/>
 
Masing-masing tahapan juga memiliki tugas perkembangan sendiri yang bersifat [[psikososial]].<ref name="Boeree"/><ref name="Morgan"/> Misalnya saja, pada usia bayi tujuan psikososialnya adalah menumbuhkan harapan dan kepercayaan.<ref name="Boeree"/> Kemudian bila tujuan ini tak tercapai, maka bayi itu akan lebih didominasi sifat penakut.<ref name="Boeree">{{id icon}} George Boeree. 2008. ''Personality Theories: Melacak Kepribadian Anda Bersama Psikolog Dunia''. Yogyakarta: Prismasophie. Hal. 74-78.</ref>
Baris 137:
{{reflist}}
{{lifetime|1902|1994|Erikson, Erik}}
{{Jerman-bio-stub}}
 
[[Kategori:Psikolog Jerman]]
[[Kategori:Psikoanalis]]
[[Kategori:Psikolog Perkembangan]]
 
 
{{Jerman-bio-stub}}