Hubungan luar negeri Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ahmaditya Irsyad (bicara | kontrib)
Ahmaditya Irsyad (bicara | kontrib)
Baris 11:
Setelah Soeharto mengundurkan diri tahun 1998, pemerintah Indonesia tetap menjalankan garis besar kebijakan luar negeri Soeharto yang moderat dan independen. Banyaknya masalah di dalam negeri, semapat membuat beberapa Presiden tidak mampu memanfaatkan momentum yang terjadi di komunitas internasional. Namun, dibawah pemerintahan Presiden RI ke 7, [[Joko Widodo]]. Indonesia merubah cara pendekatannya terhadap dunia internasional dengan memprioritaskan 3 hal, pertama, penguatan kedaulatan wilayah dengan penetapan Indonesia sebagai poros maritim dunia yang menjadikan Indonesia sebagai pusat kemaritiman dunia abad 21 yang menjadikan indoensia sebagai hub untuk penelitian-pegembangan, fabrikasi produk kemaritiman dan berbagai hal terkait yang didukung oleh kestabilan dan keamanan wilayah yang didukung oleh peningkatan armada militer dan pembangunan wilayah ekonomi baru didarah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal), memperdalam kualitas dan memperluas pengawasan serta perlindungan terhadap warga negara Indonesia di luar negeri dengan meningkatkan pos kekonsuleran diplomatik dan terakhir, meningkatkan kerjasama ekonomi secara bilateral dan kawasan dengan memprioritaskan kerjasama ekonomi dan sektor lainnya dikawasan non tradisional dengan disepakatinya [[Kerjasama Ekonomi Komprehensif Indonesia-Chili]], [[Kerjasama Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia]], memulai negosiasi [[Kerjasama Ekonomi Komprehensif Indonesia-Turki]], [[Kerjasama Ekonomi Komprehensif Indonesia-Peru]] dan [[Perdagangan Bebas Indonesia-Eurasian Economic Union]], serta menyelesaikan negosiasi [[Kerjasama Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa]], [[Kerjasama Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kawasan Perdagangan Bebas Eropa]] dan [[RCEP]]. Indonesia juga tetap menegaskan solidaritasnya terhadap Palestina dengan membebaskan biaya masuk dan keluar barang dari dan ke Palestina serta membangun rumah sakit Indonesia di Palestina dan Muslim Rohingya dengan mengirim berbagai bantuan kemanusiaan di kamp pengungsian Cox Bazaar di [[Bangladesh]] maupun di Distrik Rakhine, [[Myanmar]]. Sekaligus menjadi fasilitator perdamaian perang saudara di Afghanistan bersama dengan Pemerintah [[Afghanistan]], sebagaimana permintaan Presiden Afghanistan, [[Ashraf Ghani]] saat berkunjung ke Indonesia tahun lalu.<ref>http://www.thejakartapost.com/academia/2018/01/10/full-text-indonesia-partner-for-peace-security-prosperity.html</ref>
 
== WilayahProyeksi Prioritas KebijakanGeopolitik Luar Negeri Indonesia ==
=== ASEAN (Asia Tenggara) ===
Sebagai salah satu pendiri ASEAN, Indonesia membentuk ASEAN sebagai wadah bersama negara-negara di Asia Tenggara untuk menghasilkan kerjasama kawasan yang menguntungkan dengan ditopang oleh keamanan dan keberlangsungan kegiatan ekonomi yang terus berkembang yang mengedepankan pembangunan kepercayaan antar anggota kawasan menjadikan ASEAN sebagai tolak ukur kebijakan luar negerinyanegeri Indonesia melalui penerapan kekuatan regionalnya dan pengaruhnya yang damai dan konstruktif di antara negara ASEAN.
 
=== IORA (Asosiasi Negara Lingkar Samudera India) ===
SebagaiSeiring dengan meningkatnya upaya kekuatan negara yangtertentu terletakuntuk menjadi hegemoni geopolitik di lingkarAsia, Indonesia sebagai kekuatan regional ditengah 2 samudera besar, Samudera India dan Samudera Pasifik, mengambil langkah startegis dalam diplomasi internasionalnya dengan memperluas cakupan kawasan prioritasnya dari ASEAN menjadi Lingkar Samudera India yang menjadi pintu masuk Indonesia meningkatkanuntuk kesadaranmeningkatkan kerjasama antardengan negara-negara di lingkarAfrika. SamuderaKonsep India.geopolitik IndonesiaIndo-Pasifik yang sempattelah memegangdimaterialisasi keketuaanIndonesia Asosiasiini Lingkarbertujuan untuk mengajak negara-negara yang terletak di lingkar Samudera India padauntuk tahunberpartisipasi 2016nyata dalam membangun arsitektur geopolitik Indo-2017Pasifik yang laludidasari atas rasa percaya, keterbukaan, transparansi dan mengedepankan budaya dialog sebagai solusi atas meningkatnya proksi kekuasaan wilayah geopolitik dan mewujudkan perdamaian yang menghasilkan kesejahteraan. Indonesia menyelenggarakanmengangkat pentingnya pendekatan regional Indo-Pasifik sebagai strategi untuk mewujudkan perdamaian dan meningkatkan perekonomian negara di lingkar Samudera India dalam konferensiKonferensi tingkatTingkat tinggiTinggi pertama negara-negara Asosiasi Lingkar Samudera India. KTT yang diselenggarakan pada bulan Maret 2017 ini dimanfaatkan oleh Indonesia untuk mengajak anggota sesama asosiasi untuk bekerjasama membangun dan mengusung konsep arsitektural regional di kawasan Indo-Pasifik. KTT yang dihadiri oleh 21 anggota negara ini menghasilkan Jakarta Accord yang berlandaskan prinsip keterbukaan, transparansi dan budaya dialog, sebagai solusi untuk mencegah adanya proyeksi hegemoni kekuasaan wilayah diantara sesama anggota<ref>http://www.straitstimes.com/asia/se-asia/indonesia-takes-ownership-of-indo-pacific-geopolitics-the-jakarta-post-columnist</ref>
 
== Asia ==