Hindia Belanda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Faizal adriansyah (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Budie888 Tag: Pengembalian |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 33:
|image_map_caption = Peta Hindia Belanda yang menampilkan perluasan wilayahnya dari tahun 1800 sampai tingkat tertinggi sebelum pendudukan Jepang pada tahun 1942.
| image_coat = Royal coat of arms of the Netherlands.svg
|national_anthem = {{native name|nl|"[[Wilhelmus]]"|nolink=yes|italics=off}}<br />{{small|"'William"}}<br /><center>[[Berkas:United States Navy Band - Het Wilhelmus.ogg|noicon|
|capital =[[Batavia]]
|common_languages = [[Bahasa Belanda|Belanda]] <small>(Resmi)</small><br/>[[Bahasa Melayu|Melayu]] <small>(Lingua Franca)</small><br />[[Bahasa Jawa|Jawa]]<br />[[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]]<br />[[Bahasa di Indonesia|Bahasa asli Indonesia]]
Baris 75:
|footnote_a = {{note|aaa}} [[Pendudukan Jepang di Hindia Belanda|Diduduki pasukan Jepang]] antara tahun 1942 hingga 1945, yang diikuti oleh [[Revolusi Nasional Indonesia]] hingga tahun 1949. Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. [[Nugini Belanda]] diserahkan kepada Indonesia pada tahun 1963. Tanggal resmi menurut PBB adalah 27 Desember 1949 <ref>https://www.un.org/en/decolonization/nonselfgov.shtml</ref>
}}
[[
{{Sejarah Indonesia}}
'''Hindia Belanda''' atau '''Hindia Timur Belanda''' ({{lang-nl|Nederlands(ch)-Indië}}) adalah sebuah daerah [[Imperium Belanda|jajahan Belanda]] yang wilayahnya saat ini dikenal dengan nama [[Republik Indonesia]]. Hindia Belanda dibentuk sebagai hasil dari nasionalisasi koloni-koloni [[Vereenigde Oostindische Compagnie]] (VOC), yang berada di bawah pemerintahan [[Republik Batavia|Belanda]] pada tahun 1800.
Baris 90:
== Sejarah ==
=== Kekuasaan VOC ===
[[Berkas:Colonisation2.gif|
{{See also|Perusahaan Hindia Timur Belanda di Indonesia|Sejarah ekonomi Belanda (1500–1815)}}
Berabad-abad sebelum orang-orang Eropa tiba, wilayah kepulauan Indonesia dihuni berbagai entitas, termasuk kerajaan-kerajaan perdagangan pesisir yang berorientasi komersial dan kerajaan agraris pedalaman (yang paling penting adalah [[Sriwijaya]] dan [[Majapahit]]).<ref>Taylor (2003)</ref> Bangsa Eropa pertama yang tiba adalah [[Portugal|Portugis]] pada tahun 1512. Setelah menemui gangguan terhadap akses rempah-rempah di Eropa,<ref name="Ricklefs 1991, p. 27">Ricklefs (1991), hlm. 27</ref> [[Belanda]] melakukan ekspedisi pelayaran pertama ke Hindia Timur pada tahun 1595 untuk mendapatkan rempah-rempah secara langsung dari [[Asia]]. Ketika mereka menghasilkan keuntungan hingga 400%, ekspedisi Belanda lainnya segera menyusul. Menyadari potensi perdagangan [[Hindia Timur]], pemerintah Belanda menggabungkan para perusahaan pesaing ke [[Perusahaan Hindia Timur Belanda]] (''Vereenigde Oost-Indische Compagnie'' atau VOC).<ref name="Ricklefs 1991, p. 27"/>
Baris 98:
=== Sejarah sosial ===
{{see also|Politik Etis}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Leden van de Volksraad in 1918 D. Birnie (benoemd) Kan Hok Hoei (benoemd) R. Sastro Widjono (gekozen) en mas ngabèhi Dwidjo Sewojo (benoemd) TMnr 10001376.jpg|
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De religieuze maaltijd 'sedekah of selamatan' te Buitenzorg Java TMnr 10003364.jpg|
Pada tahun 1898, jumlah penduduk di Jawa telah mencapai angka 28 juta, sedangkan 7 juta jiwa lainnya menduduki pulau-pulau terluar Indonesia.<ref>{{Cite book|last=Furnivall |first=J.S. |authorlink= |coauthors= |title=Netherlands India: a Study of Plural Economy |publisher=Cambridge University Press |origyear=1939|year=1967 |location=Cambridge |pages=9 |url= |doi= |isbn=0-521-54262-6}} Cited in {{Cite book|last=Vicker |first=Adrian |authorlink= |coauthors= |title=A History of Modern Indonesia |publisher=Cambridge University Press |year=2005 |location= |pages=9 |url= |doi= |isbn=0-521-54262-6}}</ref> Pada paruh pertama abad ke-20, imigrasi besar-besaran mulai dilakukan oleh orang Belanda dan Eropa lainnya menuju koloni, tempat mereka bekerja di sektor pemerintah atau swasta. Pada tahun 1930, ada lebih dari 240.000 orang dengan status hukum Eropa di koloni tersebut, sekitar 0.5% dari jumlah total populasi.<ref>Beck, Sanderson, (2008) South Asia, 1800-1950 - World Peace Communications {{ISBN|0-9792532-3-3}}, {{ISBN|978-0-9792532-3-2}} - By 1930 more European women had arrived in the colony, and they made up 113,000 out of the 240,000 Europeans.</ref> Sekitar 75% dari orang-orang Eropa ini pada faktanya orang asli Eurasia yang dikenal dengan sebutan [[Orang Indo dalam sejarah kolonial|Indo-Eropa]].<ref>Van Nimwegen, Nico ''De demografische geschiedenis van Indische Nederlanders'', Laporan no. 64 (Publisher: NIDI, Den Haag, 2002) hlmn. 36 {{ISBN|9789070990923}}</ref>
Baris 119:
|}
Pihak penjajah Belanda membentuk kelas sosial atas istimewa yang terdiri dari prajurit, pegawai pemerintah, manajer, guru dan para pelopor. Mereka hidup bersama dengan para "pribumi", namun berada di puncak [[sistem kasta]] sosial dan rasial yang kaku.<ref>Vickers (2005), hlm. 9</ref><ref>Reid (1974), hlm. 170, 171</ref> Hindia Belanda memiliki dua kelas hukum untuk seorang warga negara; Eropa dan pribumi. Kelas ketiga, orang Timur asing, ditambahkan pada tahun 1920.<ref>{{cite book|url=[[
Pada tahun 1901, Belanda mengadopsi apa yang mereka sebut sebagai [[Politik Etis]], di mana pemerintah kolonial memiliki tugas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dalam bidang kesehatan dan pendidikan. Langkah-langkah baru lainnya di bawah kebijakan tersebut mencakup program irigasi, [[transmigrasi]], komunikasi, mitigasi banjir, industrialisasi, dan perlindungan industri pribumi.<ref name="LP_23-25"/> [[Industrialisasi]] tidak berpengaruh secara signifikan terhadap mayoritas penduduk Indonesia, dan Indonesia tetap saja merupakan koloni yang bergantung pada pertanian. Pada tahun 1930, ada 17 kota dengan populasi lebih dari 50.000 dan populasi gabungan mereka berjumlah 1.87 juta dari total 60 juta.<ref name="Reid 1974, p. 1"/>
Baris 153:
* Bosma U., Raben R. ''Being "Dutch" in the Indies: a history of creolisation and empire, 1500–1920'' (University of Michigan, NUS Press, 2008), {{ISBN|9971-69-373-9}} [https://books.google.com/books?id=47wCTCJX9X4C&dq=Carel+Pieter+Brest+van+Kempen&source=gbs_navlinks_s]
* Bosma, Ulbe. [http://nbn-resolving.de/urn:nbn:de:0159-20110201137 ''Emigration: Colonial circuits between Europe and Asia in the 19th and early 20th century''], [[European History Online]], Mainz: [[Institute of European History]], 2011, retrieved: 23 May 2011.
* Colombijn, Freek,
* Dick, Howard, et al. ''The Emergence of a National Economy: An Economic History of Indonesia, 1800-2000'' (U. of Hawaii Press, 2002) [https://www.questia.com/read/101433400/the-emergence-of-a-national-economy-an-economic-history online edition]
* Elson, Robert. ''The idea of Indonesia: A history'' (Cambridge University Press, 2008)
|