Jan III Sobieski: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 23:
}}
 
'''Jan III Sobieski''' atau '''Yohanes III Sobieski''' ({{lang-la|Ioannes III Sobiscius}}, {{lang-de|Johann III Sobieski}}, {{lang-lt|Jonas III Sobieskis}}, 17 Agustus 1629 – 17 Juni 1696), [[Daftar Penguasa Polandia|Raja Polandia]] merangkap [[Daftar penguasa Lituania|Adipati Agung Lituania]] sejak 1674 hingga wafat, adalah salah seorang [[kepala monarki|MonarkaKepala Monarki]] [[Persemakmuran Polandia-Lituania]] yang paling terkenal.
 
Kecakapan militer yang ia tunjukkan dalam [[Perang Turki Besar|peperangan]] melawan [[Kesultanan Utsmaniyah|Imperium Osmanli]] turut memperbesar wibawanya selaku seorang raja di mata rakyat Polandia. Masa pemerintahannya (selama 22 tahun) menandai kurun waktu stabilisasi Persemakmuran Polandia-Lituania yang sudah lama dinanti-nanti setelah [[Air bah (sejarah)|Air Bah Swedia]] dan [[pemberontakan Khmelnytsky|Pemberontakan Kmelnitski]] memporakporandakan negeri itu.<ref>{{cite book |author=[[Aleksander Gieysztor]]|title=History of Poland|year=1979|editor= |page=223|pages= |chapter= |chapterurl= |publisher=PWN, Polish Scientific Publishers|location= |isbn=83-01-00392-8|url=|accessdate=}}</ref> Raja yang dicintai rakyatnya ini adalah seorang senapati tangguh yang termasyhur berkat kemenangannya atas bala tentara Turki dalam [[Pertempuran Wina]] pada 1683.<ref>{{cite book |author=J.A. Hammerton|title=Peoples of All Nations: Their Life Today And Story Of Their Past|year=2007|page=4142|pages= |chapter= |chapterurl= |publisher=Concept Publishing Company|location= |isbn=81-7268-144-5|url=|accessdate=}}</ref> Semenjak peristiwa itu, [[Kesultanan Utsmaniyah|kaum Osmanli]] menjulukinya "Singa [[Lechia|Lehistan]]", dan [[Paus (Katolik Roma)|Sri Paus]] mengelu-elukannya sebagai Juru Selamat [[Dunia Kristiani|Dunia Kristen]].<ref>{{cite book |author=Mario Reading|title=The Complete Prophecies of Nostradamus|year=2009|page=382|pages= |chapter= |chapterurl= |publisher=Sterling Publishing Company, Inc|location= |isbn=1-906787-39-5|url=|accessdate=}}</ref>
Baris 52:
Pada bulan Oktober 1667, ia kembali meraih kemenangan atas kaum Kazaki yang dipimpin [[Petro Doroshenko]] beserta sekutu-sekutu mereka, orang-orang Tatar dari Krimea, dalam [[Pertempuran Podhajce (1667)|Pertempuran Podhajce]] pada masa [[Perang Polandia–Kazaki–Tatar (1666–1671)]].<ref name="millar" /> Kemenangan ini memulihkan citranya sebagai seorang senapati yang mumpuni.<ref name=psb415/> Pada bulan November tahun itu, anak sulungnya, [[Jakub Ludwik Henryk Sobieski]], lahir di Paris.<ref name=psb415/> Pada 5 Februari 1668, ia diangkat menjadi Hetman Besar Mahkota Kerajaan Polandia, jabatan militer tertinggi di Persemakmuran Polandia-Lituania, dan dengan demikian secara ''de facto'' menjadi [[panglima tertinggi]] atas segenap [[Angkatan Darat Polandia|Angkatan Bersenjata Polandia]].<ref name="millar" /> Pada penghujung tahun itu, ia mendukung pencalonan [[Louis II de Bourbon-Condé|Louis, Condé Agung]] dari Perancis sebagai Raja Polandia. Setelah rencana pencalonan itu gagal, ia beralih mendukung [[Philipp Wilhelm, Elektor Palatina]].<ref name=psb415/> Setelah [[Michał Korybut Wiśniowiecki]] terpilih menjadi Raja Polandia, Yohanes memutuskan untuk bergabung dengan kubu oposisi; bersama para sekutunya, ia [[liberum veto|memveto]] sejumlah sidang Sejms (termasuk sidang-sidang pembahasan upacara penobatan raja baru). Sikap politiknya ini membuat ia tidak disenangi di kalangan [[szlachta]] pada umumnya.<ref name=psb415/> Meskipun sikap pro-Perancis membuatnya dijauhi sebagian orang, kemenangan demi kemenangan yang diraihnya dalam peperangan melawan invasi orang Tatar pada 1671 justru membuatnya bertambah sekutu baru.<ref name=psb415/> Pada 1672, Persemakmuran Polandia-Lituania mengalami guncangan politik. Kubu Yohanes yang pro-Perancis dan kubu Raja Michał Wiśniowiecki membentuk [[konfederacja|konfederasinya]] masing-masing. Kedua kubu tampaknya lebih mementingkan pertikaian mereka daripada bersatu padu menghadapi [[Perang Polandia-Osmanli (1672–1676)|orang-orang Turki Osmanli]] yang sedang gencar-gencarnya menyerbu kawasan selatan negeri Polandia.<ref name=psb416>Red. (Eds.), ''Jan III Sobieski'', hlm.416</ref> Kubu istana menuntut kerajaan menyita lahan-lahannya, mencabut pangkat-pangkatnya, dan menyatakan dirinya sebagai "musuh negara".<ref name=psb416/> Dampak buruk dari pertikaian ini mencapai puncaknya dengan penandatanganan [[Perjanjian Buchach]] yang sangat mempermalukan Persemakmuran Polandia-Lituania. Perjanjian ini mewajibkan Persemakmuran Polandia-Lituania untuk menyerahkan daerah-daerah tertentu dalam wilayah kekuasaannya dan membayar upeti tahuhan kepada Imperium Osmanli.<ref name="Magill2013-726">{{cite book|author=Frank N. Magill|title=The 17th and 18th Centuries: Dictionary of World Biography|url=https://books.google.com/books?id=HaHdAAAAQBAJ&pg=PA727|date=13 September 2013|publisher=Routledge|isbn=978-1-135-92414-0|page=726}}</ref> Yohanes akhirnya berhasil mengupayakan keseimbangan antara kegiatan politik dan pertahanan negara. Kombinasi antara kemenangan-kemenangannya di medan perang dan keberhasilan perundingan antara kedua kubu dalam sidang Sejm pada bulan April 1673, pada akhirnya menghasilkan kata mufakat, dan kubu istana pun menarik kembali tuntutan serta penentangannya terhadap Yohanes.<ref name=psb416/>
 
Pada 11 November 1673, Yohanes kembali meraih kemenangan besar di medan perang, kali ini dengan mengalahkan bala tentara Osmanli dalam [[Pertempuran Khotyn (1673)|Pertempuran Khotyn]] dan merebut [[Khotyn|benteng]] kota itu.<ref name="millar" /> Warta kemenangan dari medan perang tersiar pada waktu yang sama dengan kabar duka kemangkatan Raja Michał, yang menghembuskan nafas terakhirnya sehari sebelum pertempuran berlangsung.<ref name="millar" /> Keadaan ini membuat Yohanes menjadi sosok yang paling menonjol di Polandia, sehingga pada 19 Mei 1674 ia terpilih menjadi MonarkaKepala Monarki [[Persemakmuran Polandia-Lituania]].<ref name="skalmowski" /> Pencalonannya mendapat dukungan dari semua pihak, kecuali selusin atau lebih anggota parlemen (yang sebagian besar adalah kalangan pendukung [[keluarga Pac|keluarga bangsawan Pac]] dari Lituania).<ref name=psb416/> Mengingat perang belum berakhir, kehadiran Yohanes masih diperlukan di garis depan, sehingga upacara penobatan harus ditunda sampai keadaan memungkinkan. Setelah hampir dua tahun sejak terpilih, Yohanes Sobieski akhirnya dimahkotai sebagai Raja Yohanes III pada 2 Februari 1676.<ref name="skalmowski" /><ref name=psb416/>
 
=== Raja Polandia ===
Baris 70:
Dengan ditandatanganinya kesepakatan antara Perancis dan Prusia pada 1678, Yohanes pun kehilangan sekutu utama dalam mewujudkan rencananya memerangi Prusia, sehingga ia mulai menjauhkan diri dari kubu pro-Perancis. Langkah ini tak ayal lagi merenggangkan hubungan Polandia-Perancis. Sidang Sejm 1683, yang memutuskan untuk mengusir Duta Besar Perancis karena terlibat dalam rencana pemakzulan Raja Yohanes III, menandai berakhirnya persekutuan Polandia-Perancis.<ref name=psb417/> Di saat yang sama, ia berdamai dengan faksi pro-Habsburg, dan mulai condong ke arah pembentukan persekutuan dengan Austria.<ref name=psb417/><ref name="Penson543-544">{{cite book|author1=Oskar Halecki |author2=W: F. Reddaway |author3=J. H. Penson |title=The Cambridge History of Poland|url=https://books.google.com/books?id=N883AAAAIAAJ&pg=PA543|publisher=CUP Archive|isbn=978-1-00-128802-4|pages=543–544}}</ref> Meskipun tidak mampu mengakhiri penentangan terhadap dirinya di dalam negeri, langkah ini berhasil menarik simpati dari beberapa pihak. Untuk sementara waktu penentangan terhadap dirinya melemah berkat keberhasilan manuver-manuver politiknya, antara lain dengan menganugerahkan jabatan Hetman Besar kepada salah seorang pimpinan dari kubu penentangnya, [[Stanisław Jan Jabłonowski]].<ref name=psb417/><ref name="Penson541">{{cite book|author1=Oskar Halecki |author2=W: F. Reddaway |author3=J. H. Penson |title=The Cambridge History of Poland|url=https://books.google.com/books?id=N883AAAAIAAJ&pg=PA541|publisher=CUP Archive|isbn=978-1-00-128802-4|page=541}}</ref>
 
Sadar bahwa Polandia kekurangan sekutu dan sewaktu-waktu dapat diserang oleh negara-negara tetangganya (situasi yang mirip dengan Air Bah Swedia), pada 1683 Yohanes menjalin persekutuan dengan [[Leopold I, Kaisar Romawi Suci]].<ref name=psb417/> Kedua belah pihak berjanji akan saling membantu bilamana ibukota mereka terancam diserang.<ref name="Magill2013-727"/> Perjanjian persekutuan ditandatangani oleh wakil-wakil dari kedua [[kepala monarki|monarka]] pada 31 Maret 1683, dan diratifikasi oleh kaisar dan Parlemen Polandia dalam hitungan minggu.<ref name="Setton1991">{{cite book|author=Kenneth Meyer Setton|title=Venice, Austria, and the Turks in the Seventeenth Century|url=https://books.google.com/books?id=XN51y209fR8C&pg=PA269|year=1991|publisher=American Philosophical Society|isbn=978-0-87169-192-7|pages=266–269}}</ref> Meskipun ditujukan secara langsung terhadap Imperium Osmanli dan secara tidak langsung terhadap Perancis, langkah ini menguntungkan Yohanes karena dinilai berguna untuk mempertahankan tapal batas selatan Polandia, sehingga menuai dukungan di dalam negeri.<ref name=psb417/> Persekutuan ini menjadi cikal bakal dari [[Liga Suci (1684)|Liga Suci]], yang diprakarsai oleh [[Paus Innosensius XI|Paus Inosensius XI]] untuk mempertahankan eksistensi dunia Kristen.<ref name="Penson544-545">{{cite book|author1=Oskar Halecki |author2=W: F. Reddaway |author3=J. H. Penson |title=The Cambridge History of Poland|url=https://books.google.com/books?id=N883AAAAIAAJ&pg=PA543|publisher=CUP Archive|isbn=978-1-00-128802-4|pages=544–545}}</ref>
 
Sementara itu, pada musim semi 1683, mata-mata Polandia berhasil mendapatkan informasi mengenai persiapan perang yang sedang dilakukan oleh orang-orang Turki. Yohanes curiga perang itu menyasar dua kota Polandia, [[Lwów]] dan [[Kraków]].<ref name="millar" /> Sebagai tindakan antisipasi, Yohanes mulai membentengi kota-kota itu dan memerintahkan pendaftaran tentara di seluruh wilayah persemakmuran.<ref name="millar" /> Pada bulan Juli, datang utusan dari Austria meminta bantuan Polandia.<ref name="Penson547548"/> Angkatan Bersenjata Polandia segera bersiap-siap untuk berperang melawan Imperium Osmanli. Pada bulan Agustus, bala tentara sekutu dari [[Bayern]] dan [[Sachsen]] datang bergabung, di bawah pimpinan [[Karl V, Adipati Lothringen|Karl dari Lothringen]].<ref name="Setton1991"/><ref name="Penson547548"/>
Baris 150:
* [[Istana Wilanów]]
* [[Daftar tokoh Polandia#Politikus, negarawan dan sebagainya|Daftar tokoh Polandia]]
* [[Daftar Penguasa Polandia|Daftar MonarkaKepala Monarki Polandia]]
 
== Rujukan ==