Yesus mengutuk pohon ara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
JohnThorne (bicara | kontrib) |
JohnThorne (bicara | kontrib) |
||
Baris 85:
== Analisis ==
[[Eksegesis]] Kristen traditional melihat kisah ini sebagai penegasan Ketuhanan Yesus dengan demonstrasi kuasa-Nya atas alam. Pemikiran reformasi tradisional menyatakan peristiwa ini sebagai tanda dari Yesus tentang akhir perjanjian eksklusif antara Allah dan orang Yahudi. Menurut tafsiran ini, [[pohon ara]] melambangkan bangsa Yahudi yang dari luar tampak saleh dan indah (berdaun), tetapi tidak menghasilkan apapun bagi kemuliaan Allah (tidak berbuah). Penafsiran ini dikaitkan dengan [[perumpamaan pohon ara yang tidak berbuah]].<ref name="RW">[[:en:Richard Whately|Richard Whately]], ''[http://books.google.com.au/books?id=E6EQAAAAYAAJ&pg=PA153 Lectures on Some of the Scripture Parables]'', John W. Parker and Son, 1859, p. 153.</ref>
[[F. F. Bruce]] menyatakan bahwa pohon-[[pohon ara]] menghasilkan 'taqsh' sebelum musimnya jika akan berbuah pada musim itu. Karena pohon yang satu ini tidak menghasilkan apapun, maka tandanya tahun itu tidak akan menghasilkan buah apapun.<ref>Bruce, Frederick, 1992, "Are The New Testament Documents Reliable?", ISBN 0-8028-2219-3, p 73-74. (untuk sumber online, lihat F.F. Bruce, "[http://ncbible.info/MoodRes/Transmission/NTDocuments-Reliable-Bruce.pdf The New Testament documents, are they reliable?]", page 40/77, @ ncbible.info)</ref> [[:en:Craig Keener|Craig Keener]] menggunakan nas ini untuk memperkirakan tarikh dini bagi [[Injil Matius]], karena hanya orang yang mengenal [[Bukit Zaitun]] dengan baik dapat mengetahui pohon ara di sana biasanya mengeluarkan daun pada sekitar waktu [[Paskah Yahudi]].<ref>Keener, Craig, 1999, "A Commentary on the Gospel of Matthew", ISBN 0-8028-3821-9, p 504.</ref>
== Lihat pula ==
|