Trans Jogja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 21:
Perencanaan Trans Jogja cukup mendesak karena sistem transportasi Yogyakarta dan sekitarnya sebelumnya dinilai tidak efisien. Pada tahap perencanaan banyak tantangan muncul dari pengelola bus yang telah ada serta para pengemudi becak. Penerapan sistem ini semula direncanakan pada tahun 2007, namun bencana gempa bumi Yogyakarta pada bulan Juni 2006 menyebabkan pergeseran waktu pelaksanaan.
 
Pada saat awal peluncuran, terdapat enam trayek bisbus yang dilayani secara melingkar dari dan kembali ke terminal awal mulai dari jam 05.30 hingga 21.30 WIB. Terdapat 105 armada bus berukuran sedang dengan 34 tempat duduk. >80 halte khusus dibuat dengan biaya masing-masing 70 juta rupiah<ref>{{en}} [http://www.thejakartapost.com/news/2008/02/26/yogyakarta-hails-new-trans-jogja-busway.html The Jakarta Post]. ''Yogyakarta hails new TransJogja busway''. Diakses 18 Juni 2008</ref> yang dikerjakan oleh dua kontraktor.
 
== Penghubung antarmoda ==
Sebagai komponen dari sistem transportasi terpadu bagi Kota Yogyakarta dan daerah-daerah pendukungnya, sistem ini menghubungkan enam titik penting moda perhubungan di sekitar kota:
* [[Stasiun Yogyakarta|Stasiun KA Jogjakarta]],
* [[Terminal Giwangan|Terminal Bus Giwangan]] sebagai pusat perhubungan jalur bisbus antarpropinsiantarprovinsi dan juga regional,
* Terminal Angkutan Desa [[Terminal Condong Catur]],
* [[Terminal Jombor|Terminal Regional Jombor]] di sebelah utara kota,