Suku Sunda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 178:
Ditilik dari segi filosofis, rumah tradisional milik masyarakat Jawa Barat ini memiliki pemahaman yang sangat mengagumkan. Secara umum, nama suhunan rumah adat orang Sunda ditujukan untuk menghormati alam sekelilingnya. Hampir di setiap bangunan rumah adat Sunda sangat jarang ditemukan paku besi maupun alat bangunan modern lainnya. Untuk penguat antar tiang digunakan paseuk (dari bambu) atau tali dari ijuk ataupun sabut kelapa, sedangkan bagian atap sebagai penutup rumah menggunakan ijuk, daun kelapa, atau daun rumia, karena rumah adat Sunda sangat jarang menggunakan genting. Hal menarik lainnya adalah mengenai material yang digunakan oleh rumah itu sendiri. Pemakaian material bilik yang tipis dan lantai panggung dari papan kayu atau palupuh tentu tidak mungkin dipakai untuk tempat perlindungan di komunitas dengan peradaban barbar. Rumah untuk komunitas orang Sunda bukan sebagai benteng perlindungan dari musuh manusia, tetapi semata dari alam berupa hujan, angin, terik matahari dan binatang.
==== Rumah Adat Capit Gunting ====
Rumah adat Sunda Capit gunting, Disebut capit gunting karena model atap rumah adat ini mirip dengan bentuk capit yang ada di gunting, pada masa lalu rakyat sunda biasa menyebut rumah ini dengan sebutan Undagi, yaitu ciri khas struktur bangunan adat sunda yang berada di jawa barat
[http://rumah-adatindonesia.blogspot.com/2018/03/mengenal-lebih-jauh-model-rumah-adat.html Sumber]
== Sistem Kekerabatan ==
|