Senori, Tuban: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 34:
 
=== Pemekaran dan perubahan nama desa dan kelurahan ===
Pada tahun [[1984]] desa Leran dimekarkan menjadi desa Leran Kulon dan desa Leran Wetan. Kemudian pada tahun [[1998]] desa Pilang dimekarkan menjadi desa Pilang Utara dan desa Pilang Selatan. Kemudian sejak tahun [[2000]] nama kelurahan Sukosari Kidul dan kelurahan Sukosari Lor berubah menjadi kelurahan Sukosari Selatan dan kelurahan Sukosari Utara serta masing-masing kelurahan tersebut dimekarkan menjadi 3 [[kelurahan]], dari semula 2 [[kelurahan]] menjadi 6 [[kelurahan]], sehingga di [[kecamatan]] ini akhirnya terbagi atas 10 kelurahan dan 39 desa. Kemudian sejak tahun [[2002]] [[kelurahan]] Sukosari Wetan berubah nama menjadi [[kelurahan]] Sukosari Timur. Kemudian sejak tahun [[2004]] [[kelurahan]] Sukosari Kulon berubah nama menjadi [[kelurahan]] Sukosari Barat serta pada tahun [[2005]] dimekarkan menjadi [[kelurahan]] Sukosari Barat, [[kelurahan]] Sukosari Baru, dan [[kelurahan]]
 
== Yang ada di kecamatan ini ==
Baris 43:
 
== Akses ==
Akses ke [[kecamatan]] ini berupa [[listrik]] dari [[PLN]], [[air]], [[telepon]], dan [[angkutan umum]], serta kompleks [[perumahan]] yang memadai, serta juga sarana [[pendidikan]], [[kesehatan]], dan [[ibadah]] yang memadai.
 
=== Perumahan ===
Baris 67:
Sarana di [[kecamatan]] ini tergantung pada [[angkutan umum]] berupa [[angkot]] dan [[bus]]. [[Angkutan umum]] baik berupa:
 
==== Angkutan kota ====
Trayek [[angkot]] yang melayani daerah ini, yakni jurusan:
 
Baris 115:
{{utama|Lapangan Terbang Senori}}
 
Dulu di daerah ini, tepatnya di [[desa]] payangan kidul (sekarang payangan selatan), terdapat [[lapangan terbang]] dengan panjang [[landasan]] 2.350 [[meter|m]] dan lebar [[landasan]] 1.420 [[meter|m]], mulai dibuka tahun [[1915]] di masa pemerintahan [[Gubernur Jendral Hindia-Belanda|gubernur jendral Hindia-Belanda]], [[A.W.F. Idenburg]], di [[dusun]] [[Karmala, Payangan, Senori, Tuban|karmala]], [desa]] [[Payangan, Senori, Tuban|pajangan]], [[kecamatan]] [[Senori, Tuban|senori]], [[kewedanan|kawedanaan]] [[Widang, Tunan|widang]], [[kabupaten]] [[Tuban|tuban]], [[karesidenan]] [[Karesidenan Pati|pati]], [[provinsi|propinsi]] [[Jawa Tengah|jawa tengah]], setelah [[Lapangan Terbang Jatisari|lapangan terbang jatisari]] (dibuka tahun [[1911]]) di [[Jatisari, Jati Asih, Bekasi|jatisari]], [[Bekasi|bekasi]] (waktu itu masih bernama desa pangkur, yang masih termasuk [[Cibinong, Bogor|kewedanaan cibinong]], [[Kabupaten Bogor|kabupaten bogor]]) di provinsi [[Jawa Barat|jawa barat]], dan [[Bandar Udara Internasional Jendral Siswondo Parman, Pati|lapangan terbang trangkil]] (dibuka tahun [[1914]]) di [[Kajar, Trangkil, Pati|kajar]], [[Trangkil, Pati|trangkil]], [[Kabupaten Pati|pati]] di provinsi [[Jawa Tengah]], dengan nama ''Vliegveld van Sonorie'', dengan ukuran [[landasan]] saat itu 760 [[meter|m]] × 575,5 [[meter|m]], kemudian di tahun [[1920]] dipertambah menjadi 1.240 [[meter|m]] × 810 [[meter|m]], dan kemudian di tahun [[1960]] dipertambah menjadi 2.350 [[meter|m]] × 1.420 [[meter|m]]. Namun kini [[lapangan terbang]] di daerah ini telah ditutup sejak [[1995]] dan direncanakan akan aktif kembali tahun [[2018]], tepatnya saat [[Asian Games 2018|asian games 2018]].
 
== Pendidikan ==