Hasan al-Kharrat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 27:
Pada tahun-tahun permulaan pemerintahan Perancis, Hasan adalah ''qabaday'' (jamak: ''qabadayat'') kampung Al-Syaghur.<ref name="Batatu117"/><ref name="Khoury157">Khoury 2006, hlm. 157.</ref> Menurut kebiasaan turun-temurun dalam masyarakat setempat, ''qabadai'' adalah pemimpin para berandal di suatu [[kampung kota|kampung]] atau kawasan permukiman.<ref name="Khoury152">Khoury 2006, hlm. 152.</ref> Secara tidak resmi, warga kampung mengandalkan ''qabaday'' untuk menindaklanjuti keluhan-keluhan warga dan membela kehormatan kampung dari gangguan penjahat atau ''qabaday'' kampung lain.<ref name="Khoury152"/> Di mata umum, Hasan adalah seorang pria terhormat yang dikagumi karena berbadan kuat<ref name="Khoury152"/> serta gemar melindungi kaum lemah dan kaum papa.<ref name="Khoury154">Khoury 2006, hlm. 154.</ref> Menurut sejarawan [[Philip S. Khoury]], ''qabaday'' dianggap sebagai "pejunjung adat istiadat Arab, penjaga budaya rakyat."<ref name="Khoury152"/><ref name="Khoury154"/> Philip S. Khoury berpendapat bahwa Hasan "mungkin sekali adalah ''qabaday'' yang paling dihormati dan dikagumi orang semasa hidupnya".<ref name="Khoury157"/> Para ''qabadayat'' lazimnya enggan bersekolah,<ref name="Khoury152"/> dan menurut sejarawan Michael Provence, Hasan agaknya buta huruf.<ref name="Provence118"/> Para ''qabadayat'' lazimnya bersekutu dengan tokoh-tokoh tertentu yang terkemuka di kota, dan dapat dimanfaatkan oleh tokoh-tokoh itu untuk menuai dukungan warga di kampung-kampung asal para ''qabadayat''.<ref name="Khoury152"/> Hasan bersekutu dengan [[Nasib al-Bakri]], seorang politikus dan tuan tanah di kota Damaskus.<ref name="Neep79-80"/> Keluarga Al-Bakri adalah keluarga paling berpengaruh di Al-Syaghur, dan Hasan bekerja sebagai kaki tangan utama keluarga Al-Bakri di kampung itu.<ref name="Provence101">Provence 2005, hlm. 101.</ref>
 
== Menjadi pemimpinPemimpin pasukan dalam Pemberontakan Besar Suriah ==
=== Perekrutan dan pertempuran-pertempuran perdana ===
Pada pertengahan 1925, [[Sultan al-Atrash|Sultan Pasya al-Atrasy]], [[sheikh|Syekh]] (pemimpin kaum) [[Druze|Druzi]], mengobarkan [[pemberontakan Suriah Besar|pemberontakan melawan pemerintah Mandat Perancis]] di [[Jabal al-Druze|Jabal al-Druzi]] ({{lang-ar|جبل الدروز‎}}, ''jabal ad-durūz'', gunung kaum Druzi), daerah pegunungan di kawasan selatan Suriah.<ref name="Neep79-80"/> Kemenangan telak pasukan Syekh al-Atrasy atas [[Tentara Syam|Tentara Syam Perancis]] ({{lang-fr|Armée du Levant}}) menggugah semangat juang [[nasionalisme Suriah|kaum nasionalis Suriah]] sehingga pemberontakan ini menjalar ke utara sampai ke daerah pedesaan di sekitar Damaskus, bahkan lebih jauh lagi.<ref name="Neep79-80"/> Nasib al-Bakri adalah penghubung utama antara Syekh al-Atrasy dan gerakan-gerakan pemberontakan yang bermunculan di Damaskus dan [[Ghouta]].<ref name="Neep79-80"/> Ghouta adalah dataran subur di sekeliling kota Damaskus,<ref>Neep 2012, hlm. 131.</ref><ref>{{cite book|last1=Glassé|first1=Cyril|title=The New Encyclopedia of Islam|trans-title=Ensiklopedia Baru Islam|date=1989|publisher=Stacey International|location=London|isbn=0-7591-0190-6|page=110|url=https://books.google.com/books?id=focLrox-frUC&pg=PA110|chapter=Damascus}}</ref> dan rumpun-rumpun pepohonan di kebun-kebun buah serta saluran-saluran air yang banyak terdapat di daerah itu dimanfaatkan oleh kaum pemberontak sebagai tempat perlindungan sekaligus pangkalan untuk menyerbu Damaskus.<ref>{{cite book|last1=Baer|first1=Gabriel|title=Fellah and Townsman in the Middle East: Studies in Social History|trans-title=Fellah dan Warga Kota di Timur Tengah|date=1982|publisher=Frank Cass and Company Limited|location=[[Abingdon-on-Thames|Abingdon]]|isbn=0-7146-3126-4|page=302|url=https://books.google.com/books?id=myoYuye0dS4C&pg=PA302}}</ref> Pada bulan Agustus, Nasib meyakinkan Hasan untuk bergabung dengan gerakan pemberontakan.<ref name="Moubayed381"/><ref name="Provence101"/> Menurut Michael Provence, Hasan adalah sosok yang "ideal" untuk dilibatkan, karena ia "diikuti anak-anak muda di kampungnya, disegani orang di luar kampungnya, punya banyak koneksi, dan sudah dikenal sebagai seorang jawara yang tangguh."<ref name="Provence101"/> Kesatuan pejuang yang dipimpinnya terkenal dengan sebutan ''′isabat al-Syawaghirah'' (Kawanan Al-Syaghur).<ref name="Neep79-80"/> Meskipun nama kesatuan ini berasal dari nama kampung Hasan, anggota-anggotanya juga meliputi dua puluh orang ''qabadayat'' dari kampung-kampung lain di kota Damaskus dan desa-desa di sekitarnya, beserta gerombolan bersenjata mereka masing-masing.<ref name="Khoury174">Khoury 1987, hlm. 174.</ref>{{#tag:ref|Desa-desa dan permukiman-permukiman lain di Damaskus yang telah menyumbangkan tenaga-tenaga pejuang bagi kelompok pemberontak Hasan al-Kharrat adalah [[Jaramana]], [[Kafr Batna|Kafar Batna]], [[Beit Sahem|Bait Saham]], [[Al-Malihah]], [[Al-Hariqa|Sidi Amud]], [[Sarouja|Suq Saruja]] dan [[Al-Amara]].<ref name="Neep79-80"/>|group=note}} Daerah-daerah operasi utama Hasan adalah daerah-daerah di sekitar Al-Syaghur dan hutan Al-Zur di kawasan timur Ghouta.<ref name="Provence118">Provence 2005, hlm. 118.</ref> Melalui kedekatannya dengan seorang ulama [[Sufisme|Sufi]], Hasan memasukkan unsur [[Jihad#Penggunaan fundamentalis kontemporer|perang suci Islam]] ke dalam gerakan pemberontakan yang sesungguhnya sangat bersifat sekuler. Tindakan ini tidak disambut baik oleh sejumlah pihak yang turut terlibat dalam gerakan pemberontakan.<ref name="Provence101"/>