Paradoks gagak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hidayatsrf (bicara | kontrib) |
Hidayatsrf (bicara | kontrib) |
||
Baris 91:
dimana <math>P(Fa)</math> adalah probabilitas awal bahwa <math>a</math> memiliki predikat <math>F</math>; <math>n</math> adalah jumlah benda yang telah diperiksa (menurut bukti <math>E</math> yang ada); <math>n_F</math> adalah jumlah objek yang diperiksa yang ternyata memiliki predikat <math>F</math>, dan <math>\lambda</math> adalah konstanta yang mengukur ketahanan terhadap generalisasi.
Jika <math>\lambda</math> mendekati nol, <math>P(Fa|E)</math> akan sangat dekat dengan satu setelah pengamatan tunggal dari objek yang ternyata memiliki predikat <math>F</math>, dimana jika <math>\lambda</math> jauh lebih besar dari <math>n</math>, <math>P(Fa|E)</math> akan sangat dekat dengan <math>P(Fa)</math> terlepas dari pecahan objek yang diamati yang memiliki predikat <math>F</math>.
Dengan menggunakan pendekatan Carnapian ini, Maher mengidentifikasi sebuah proposisi yang secara intuitif (dan benar) kita ketahui salah, tapi mudah dibingungkan dengan kesimpulan paradoks. Proposisi yang dimaksud adalah bahwa mengamati non-gagak memberi tahu kita tentang warna burung gagak. Meskipun ini salah secara intuitif dan juga salah menurut teori induksi Carnap, mengamati non-gagak (sesuai dengan teori yang sama) menyebabkan kita mengurangi perkiraan jumlah keseluruhan burung gagak, dan dengan demikian mengurangi perkiraan jumlah kemungkinan contoh sebaliknya untuk pernyataan bahwa semua gagak berwarna hitam.
|