Ikan tapah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jenis |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 20:
'''Ikan tapah''' atau '''''Wallago''''' adalah [[genus|marga]] beberapa ikan berkumis ([[Siluridae]]) pemakan daging (karnivora) berukuran besar dari Asia tropika. Sampai saat ini tercatat ada lima [[spesies|jenis]] anggotanya, dengan jenis yang paling umum adalah tapah asia ''[[Wallago attu]]''. Nama "[[tapah]]" diambil dari nama kota di negeri Perak, [[Malaysia]] yang dikenal sebagai tempat ditemukannya banyak ''Wallago attu''.
Tubuhnya memiliki warna bervariasi dan pada bagian dorsal berwarna coklat keabu-abuan dan kepalanya berwarna keunguan.<ref name=":1">Lal, S. S. 2008. ''Practical Zoology. Volume-3''. Capital Offset Press, India. </ref>
▲Ikan Tapah ''(Wallago attu)'' merupakan salah satu ikan perairan air tawar dan termasuk ke dalam spesies lele. Ikan ini banyak di temukan diperairan air tawar, seperti di sungai, waduk, danau dan biasanya ia hidup di dasar perairan untuk mendapatkan makanan, juga tidak jarang ditemukan pada saat pengaruh pasang surut air di [[India]], [[Bangladesh]], [[Pakistan]], [[Sri Lanka]], [[Nepal]], [[Afganistan|Afghanistan,]] [[Indonesia]], [[Myanmar]], [[Thailand]], [[Vietnam]], dan [[Kamboja]]. Masyarakat India menyebut ikan ini dengan sebutan “Boal / Boali / Boallee / Barhari / Poil”.<ref name=":0">Gupta, S. 2015. ''Wallago attu'' (Bloch and Schneider, 1801), a threatened catfish of Indian waters. ''International Journal of Research in Fisheries and Aquaculture'' 5 (4) : 140-142 </ref> Ikan Tapah memiliki panjang tubuh yang dapat mencapai 1,5 meter dan dapat mencapai bobot sebesar 35 kg.<ref>Kottelat,M.A.J., Whitten, .SN,. Sari, K. dan Wirjoatmojo. 1993. ''Ikan Air Tawar di Perairan Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi. Periplus Edition (HK) Limited bekerjasama dengan Proyek EMDi.'' Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup RI,Jakarta.</ref> Salah satu spesies ikan tapah di Indonesia adalah ''[[Wallago leeri]]'' yang dapat dengan mudah di temukan di daerah bagian Sumatera dan Kalimantan.
''Wallago attu'' tidak bersisik<ref name=":1" /> serta memiliki sirip dorsal (punggung) yang pendek dan tidak bertulang. Sirip bagian perut lebih kecil, sedangkan sirip dubur sangat panjang. Sirip pektoral cukup kuat dan bergerigi halus serta memiliki insang yang berselaput
Ikan tapah yang merupakan golongan karnivora biasanya
▲Tubuhnya memiliki warna bervariasi dan pada bagian dorsal berwarna coklat keabu-abuan dan kepalanya berwarna keunguan<ref name=":1">Lal, S. S. 2008. Practical Zoology. Volume-3. Capital Offset Press, India. </ref>. Tubuh memanjang dan terkompresi lateral. Profil dorsal tubuh hampir lurus dengan perut membulat. Kepalanya sangat besar dan lebar kepala sedikit kurang dari panjangnya dan sama dengan setengah dari tinggi badannya. Mulut lebar, bergigi besar serta rahang bagian bawah sedikit lebih panjang. Matanya kecil dan tepat berada di atas tingkat mulut dan tidak tertutup oleh kulit. <ref name=":0" />
▲''Wallago attu'' memiliki sirip dorsal (punggung) yang pendek dan tidak bertulang. Sirip bagian perut lebih kecil, sedangkan sirip dubur sangat panjang. Sirip pektoral cukup kuat dan bergerigi halus serta memiliki insang yang berselaput<ref name=":0" />. Selain itu, ''Wallago attu'' juga memiliki sepasang mandibular atau yang biasa di sebut dengan kumis.<ref name=":0" /> Adanya kumis inilah sehingga ikan ini disebut dengan ''catfish,'' tidak memiliki sisik<ref name=":1" /> serta sirip dubur dan ekor berwarna agak kehitaman. <ref name=":0" />
Seiring perkembangan jaman populasi ikan tapah mulai berkurang.Hal ini dikarenakan degradasi lingkungan, polusi dan kurangnya pengelolaan yang tepat juga merupakan faktor semakin berkurangnya populsi.<ref name=":0" /> [[Daftar merah IUCN|IUCN RedList]] telah menetapkan bahwa ikan tapah masuk ke dalam ''[[Near Threatened.]]''
▲Ikan tapah yang merupakan golongan karnivora biasanya ikan ini memakan krustasea serta ikan-ikan kecil lainnya.<ref name=":0" /> Selain itu, karena ikan tapah memiliki gigi yang banyak dan besar ia mampu menggigit apabila ia merasa terancam.
▲Reproduksi ''Wallago attu'' jantan dan betina termasuk ke dalam [[dimorfisme seksual]] yang dapat terjadi di semua tahap dan di semua musim serta dapat dengan mudah ditandai dari struktur tulang belakang dada yang berkembang dengan baik, luas dan sangat jelas pada jantan sementara perberkembangan pada betina lemah dan sempit. Ikan ini berkembang biak sekali dalam satu tahun di musim hujan selama Mei-Agustus dengan puncaknya pada bulan Juni-Juli di negara-negara bagian timur, Juni-Agustus di negara-negara barat laut. <ref name=":0" />
== Jenis ==
Baris 44 ⟶ 36:
* ''[[Wallago attu]]'' <small>([[Marcus Elieser Bloch|Bloch]] & [[Johann Gottlob Schneider|J. G. Schneider]], 1801)</small>
* ''[[Wallago hexanema]]'' <small>([[Rudolf Kner|Kner]], 1866)</small>
* ''[[Wallago leerii
* ''[[Wallago maculatus]]'' <small>[[Robert Frederick Inger|Inger]] & [[Chin Phui-Kong|P. K. Chin]], 1959</small>
* ''[[Wallago micropogon]]'' <small>[[Ng Heok Hee|H. H. Ng]], 2004</small>
|