Patrialis Akbar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 12:
|predecessor =
|successor =
|office1 = [[Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia|Menteri Hukum dan HAM]] Indonesia
|order1 = 28
|term_start1 = [[22 Oktober]] [[2009]]
Baris 20:
|predecessor1 = [[Mohammad Andi Mattalatta (politikus)|Mohammad Andi Mattalatta]]
|successor1 = [[Amir Syamsuddin]]
|office2 = Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR-RI]]
|order2 =
|term_start2 = [[1 Oktober]] [[1999]]
|term_end2 = [[22 Oktober]] [[2009]]
|birth_date = {{Birth date and age|1958|10|31|mf=y}}
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Kota Padang|Padang]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]
Baris 44:
Dr. H. '''Patrialis Akbar''', S.H., M.H. ({{lahirmati|[[Kota Padang|Padang]], [[Sumatera Barat]]|31|10|1958}}) adalah seorang [[advokat]] dan [[politikus]] yang pernah menjabat sebagai [[Hakim Konstitusi]] Mahkamah Konstitusi Indonesia periode 2013–2017.<ref>[http://politik.vivanews.com/news/read/59012-patrialis_akbar_kembali_jadi_advokat Patrialis Akbar Kembali Jadi Advokat], diakses pada 18 Oktober 2009</ref> Ia memiliki karier yang lengkap pada tiga cabang kekuasaan negara, yakni legislatif, eksekutif dan yudikatif. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]] selama dua periode (1999–2004 dan 2004–2009) dari [[Partai Amanat Nasional]].<ref>[http://politik.vivanews.com/news/read/3706-h__patrialis_akbar__sh_ Patrialis Akbar], diakses pada 18 Oktober 2009</ref> Ia turut terlibat dalam pembahasan amendemen konstitusi pada Panitia Ad Hoc I [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] dan kemudian sebagai [[Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia|Menteri Hukum dan HAM]] pada [[Kabinet Indonesia Bersatu II]] (2009–2011).<ref name=MK/><ref>[http://nasional.kompas.com/read/2011/10/18/20313963/Inilah.Susunan.Kabinet.Hasil.Reshuffle Artikel: "Inilah Susunan Kabinet hasil Reshuffle", di Kompas.com]</ref>.
 
Pada tanggal 4 September 2017, Patrialis Akbar divonis hukuman delapan tahun penjara dan denda 300 juta oleh [[Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi]] didakwakarena terbukti menerima suap sebesar USD 1050.000 dan Rp 4.043.000 dari Basuki Hariman dan stafnya, Ng Fenny.<ref>https[http://newswww.detiktribunnews.com/beritanasional/d-36287042017/vonis09/04/terbukti-8-tahunkorupsi-patrialis-danakbar-suapdivonis-untuk8-umrahtahun-penjara Terbukti Korupsi, Patrialis Akbar Divonis 8 Tahun Penjara], Tribun News, 4 September 2017, diakses 1514 JanuariDesember 20182017.</ref>
 
== Riwayat hidup ==