Suku Nias: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Teguhlombu03 (bicara | kontrib)
ShareMan 15 (bicara | kontrib)
Menolak 6 perubahan teks terakhir dan mengembalikan revisi 13104029 oleh HsfBot
Baris 1:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een groep Nias krijgers voert een spiegelgevecht uit TMnr 10004814.jpg|200px|jmplthumb|Tari Perang diperagakan di halaman tengah pedesaan tradisional. Foto koleksi Tropenmuseum, Amsterdam]]
'''Suku Nias''' adalah kelompok [[masyarakat]] yang hidup di [[pulau Nias]]. Dalam bahasa aslinya, orang Nias menamakan diri mereka "Ono Niha" (Ono = anak/keturunan; Niha = manusia) dan pulau Nias sebagai "Tanö Niha" (Tanö = tanah).
 
Baris 9:
 
=== Mitologi ===
[[Berkas:Tari Perang Nias 3.jpg|jmplthumb|Tari Perang]]
Menurut masyarakat Nias, salah satu mitos asal-usul suku Nias berasal dari sebuah pohon kehidupan yang disebut "Sigaru Tora`a" yang terletak di sebuah tempat yang bernama "Tetehöli Ana'a". Menurut mitos tersebut di atas mengatakan kedatangan manusia pertama ke Pulau Nias dimulai pada zaman Raja Sirao yang memiliki 9 orang Putra yang disuruh keluar dari Tetehöli Ana'a karena memperebutkan Takhta Sirao. Ke 9 Putra itulah yang dianggap menjadi orang-orang pertama yang menginjakkan kaki di Pulau Nias.
 
Baris 49:
* Gowi Nihandro (Gowi Nitutu ; Ubi tumbuk)
* Harinake (daging babi cincang dengan cacahan yang tipis dan kecil-kecil)
* Godo-godo (ubi / singkong yang diparut, dibentuk bulat-bulat kemudian direbus setelah matang di taburi dengan kelapa yang sudah di parut)
dengan kelapa yang sudah di parut)
* Köfö-köfö(daging ikan yang dihancurkan, dibentuk bulat dan dijemur/dikeringkan/diasap)
* Ni'owuru (daging babi yang sengaja diasinkan agar bisa bertahan lama)
Baris 80 ⟶ 79:
* Böi bunu gulö fasalatö (Jangan membunuh ular setengah-setengah jikalau masih hidup ular itu akan mematokmu kembali) Artinya: Hendaknya dalam melakukan sesuatu hal harusnya sampai tuntas agar tidak menjadi bumerang nantinya.
* Hulö ni femanga mao, ihene zinga (Bagaikan kucing yang sedang makan di mulai dari pinggiran) Artinya: Dalam melakukan sesuatu hal, di mulai dengan hal yang mudah ke yang sulit.
* Hulö la'ewa nidanö ba ifuli fahalö-halö (Bagaikan air di potong-potong tetap bersatu kembali) Artinya: Sesuatu yang tidak bisa untuk di pisahkan, seperti persaudaraan.
* Abakha zokho safuria moroi ba zi oföna (Lebih dalam luka terakhir dari pada luka yang pertama) Artinya: Sesuatu tindakan akan sangat terasa pada akhirnya.
=== Minuman ===
Baris 98 ⟶ 97:
* Sesampainya di Pelabuhan [[Sibolga Kota, Sibolga|Sibolga]], perjalanan laut menuju Pelabuhan [[Gunungsitoli, Gunungsitoli|Gunungsitoli]] dapat memakan waktu 10 jam dengan menggunakan Kapal Penyeberangan dengan harga tiket sekitar Rp 80.000 s/d Rp 130.00. Kapal ini beroperasi setiap hari dengan jadwal keberangkatan Malam dan sampai di Gunungsitoli pagi hari.
* Dari Pelabuhan Aceh Singkil dapat menyeberang dengan menggunakan kapal penumpang yang beroperasi 2 kali seminggu yaitu hari Selasa dan Kamis.
 
== Budaya Nias ==
[[Berkas:Lompat Batu Nias.jpg|jmplthumb|''[[Fahombo]]'' (Lompat Batu)]]
* [[Fahombo]] <ref>[http://himni.or.id/berita-142-asal--usul-budaya-hombo-batu-asal-teluk-dalam--nias-selatan.html Hombo Batu]</ref> (Lompat Batu)
* [http://himni.or.id/berita-144-asal--usul-lahirnya-tari-fatele-folayaperang-di-teluk-dalam--nias-selatan.html Fataele/Foluaya](Tari Perang)
* ''[[Pakaian Adat Suku Nias|Baru Oholu]]''(pakaian adat untuk pria)
* ''[[Pakaian Adat Suku Nias|Õröba Si’öli]](pakaian adat untuk wanita)''
* [[Maena]] (Tari berkoelompok)
* [[Tari Moyo]] (Tari Elang)