Demokrasi: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Hanamanteo (bicara | kontrib)
k Membatalkan 1 suntingan oleh 112.215.235.140 (bicara) ke revisi terakhir oleh Hanamanteo. (TW)
Tag: Pembatalan
Baris 1:
{{about||pemakaian kata "demokrasi" untuk menyebut wibu sistem yang melibatkan pemilu multipartai, pemerintahan perwakilan, dan kebebasan berbicara|Demokrasi liberal|kegunaan lain}}
[[Berkas:Election MG 3455.JPG|jmpl|ka|350px|Seorang wanita memasukkan surat suara pada putaran kedua pemilu presiden Perancis tahun 2007.]]
{{Politik}}
'''Demokrasi''' adalah [[bentuk pemerintahan]] di mana semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demo krasiDemokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan [[hukum]]. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik [[kebebasan politik]] secara bebas dan setara.
 
Kata ini berasal dari [[bahasa Yunani Kuno|bahasa Yunani]] {{lang|grc|δημοκρατία}} (''{{lang|grc-Latn|dēmokratía}}'') "kekuasaan rakyat",<ref>[http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Perseus%3Atext%3A1999.04.0058%3Aentry%3Ddhmokrati%2Fa δημοκρατία] in Henry George Liddell, Robert Scott, "A Greek-English Lexicon", at Perseus</ref> yang terbentuk dari δῆμος (''dêmos'') "rakyat" dan κράτος (''kratos'') "kekuatan" atau "kekuasaan" pada abad ke-5 SM untuk menyebut [[sistem politik]] [[negara-kota Yunani]], salah satunya [[Athena Klasik|Athena]]; kata ini merupakan antonim dari [[:wikt:ἀριστοκρατία|ἀριστοκρατία]] (''aristocratie'') "kekuasaan elit". Secara teoretis, kedua definisi tersebut saling bertentangan, namun kenyataannya sudah tidak jelas lagi.<ref>Wilson, N. G. (2006). ''Encyclopedia of ancient Greece''. New York: Routledge. p. 511. ISBN 0-415-97334-1.</ref> Sistem politik Athena Klasik, misalnya, memberikan kewarganegaraan demokratis wi kepada pria elit yang bebas dan tidak menyertakan budak dan wanita dalam partisipasi politik. Di semua pemerintahan demokrasi sepanjang sejarah kuno dan modern, kewarganegaraan demokratis tetap ditempati kaum elit sampai semua penduduk dewasa di sebagian besar negara demokrasi modern benar-benar bebas setelah perjuangan gerakan hak suara pada abad ke-19 dan 20. Kata demokrasi (''democracy'') sendiri sudah ada sejak abad ke-16 dan berasal dari [[bahasa Perancis Pertengahan]] dan [[bahasa Latin Pertengahan|Latin Pertengahan]] lama.
 
Suatu pemerintahan demokratis berbeda dengan bentuk pemerintahan yang kekuasaannya dipegang satu orang, seperti [[monarki]], atau sekelompok kecil, seperti [[oligarki]]. Apapun itu, perbedaan-perbedaan yang berasal dari filosofi Yunani ini<ref>{{cite book|last=Barker|first=Ernest|title=The Political Thought of Plato and Aristotle|year=1906|publisher=G. P. Putnam's Sons|location=Chapter VII, Section 2|url=http://books.google.com/books?id=1HUrAAAAYAAJ}}</ref> sekarang tampak ambigu karena beberapa pemerintahan kontemporer mencampur aduk elemen-elemen demokrasi, oligarki, dan monarki. [[Karl Popper]] mendefinisikan demokrasi sebagai sesuatu yang berbeda dengan [[kediktatoran]] atau tirani, sehingga berfokus pada kesempatan bagi rakyat untuk mengendalikan para pemimpinnya dan menggulingkan mereka tanpa perlu melakukan [[revolusi]].<ref>Jarvie, 2006, pp.&nbsp;218–9</ref>