Aksara Bali: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Gantungan'y': taksu Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
M. Adiputra (bicara | kontrib) k ←Suntingan 112.215.244.126 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Rachmat04 Tag: Pengembalian |
||
Baris 400:
|}
== ''Gantungan'
Karena ''[[adeg-adeg]]'' tidak boleh dipasang di tengah dan kalimat, maka agar ''aksara wianjana'' bisa "mati" (tanpa vokal) di tengah kalimat dipakailah ''gantungan''. ''Gantungan'' membuat ''aksara wianjana'' yang dilekatinya tidak bisa lagi diucapkan dengan huruf "a", misalnya aksara Na dibaca /n/; huruf Ka dibaca /k/, dan sebagainya. Dengan demikian, tidak ada vokal /a/ pada ''aksara wianjana'' seperti semestinya. Setiap aksara wianjana memiliki ''gantungan'' tersendiri. Untuk "mematikan" suatu ''aksara'' dengan menggunakan gantungan, ''aksara'' yang hendak dimatikan harus dilekatkan dengan ''gantungan''. Misalnya jika menulis kata "Nda", huruf Na harus dimatikan. Maka, huruf Na dilekatkan dengan gantungan Da. Karena huruf Na dilekati oleh gantungan Da, maka Na diucapkan /n/.
|