Teuku Umar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dikembalikan ke revisi 13668035 oleh 125.166.225.37 (bicara): Eaaa. (Twinkle (つ◕౪◕)つ━☆゚.*・。゚✨) Tag: Pembatalan |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 32:
== Masa Muda ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Groepsportret met Teuku Umar en gevolg TMnr 10001809.jpg|
Teuku Umar yang dilahirkan di [[Meulaboh]] [[Aceh Barat]] pada tahun [[1854]], adalah anak seorang [[Ulèë Balang|Uleebalang]] bernama ''Teuku Achmad Mahmud'' dari perkawinan dengan adik perempuan Raja Meulaboh. Umar mempunyai dua orang saudara perempuan dan tiga saudara laki-laki.
Baris 48:
== Taktik Penyerahan Diri ==
[[Berkas:Huis van Toekoe Oemar te Lampisang.jpg|
Teuku Umar kemudian mencari [[strategi]] untuk mendapatkan [[senjata]] dari pihak Belanda. Akhirnya, Teuku Umar berpura-pura menjadi antek Belanda. Belanda berdamai dengan pasukan Teuku Umar pada tahun [[1883]]. Gubernur Van Teijn pada saat itu juga bermaksud memanfaatkan Teuku Umar sebagai cara untuk merebut hati rakyat Aceh. Teuku Umar kemudian masuk dinas [[militer]]<ref name=acehprov>{{citeweb|url=http://acehprov.go.id/images/stories/file/Pejuang/T%20Umar.pdf|title=T. Umar.pdf|work=[[Pemerintahan Aceh|Pemerintah Provinsi Aceh]]}}</ref>.
Baris 61:
== Melanjutkan Perlawanan ==
[[Berkas:Toekoe Oemar en zijn volgelingen.jpg|
Teuku Umar membagikan senjata hasil rampasan kepada tentara Aceh, dan memimpin kembali perlawanan rakyat. dan Teuku Umar berhasil merebut kembali daerah ''6 Mukim'' dari tangan Belanda. Nanta Setia, Cut Nyak Dhien dan Teuku Umar kembali ke daerah 6 Mukim dan tinggal di [[Lampisang, Peukan Bada, Aceh Besar|Lampisang]], [[Aceh Besar]], yang juga menjadi [[markas]] tentara Aceh.
Baris 74:
== Penyerahan Diri Kembali ==
[[Berkas:Vermeestering van de woning van Toekoe Oemar te Lampisang.jpg|
Teuku Umar sendiri merasa perang ini sangat menyengsarakan rakyat. Rakyat tidak bisa bekerja sebagaimana biasanya, petani tidak dapat lagi mengerjakan sawah ladangnya. Teuku Umar pun mengubah taktik dengan cara menyerahkan diri kembali kepada Belanda.
Baris 84:
Kepercayaan itu dimanfaatkan dengan baik demi kepentingan perjuangan rakyat Aceh selanjutnya. Sebagai contoh, dalam peperangan Teuku Umar hanya melakukan perang pura-pura dan hanya memerangi Uleebalang yang memeras rakyat (misalnya Teuku Mat Amin). Pasukannya disebarkan bukan untuk mengejar musuh, melainkan untuk menghubungi para Pemimpin pejuang Aceh dan menyampaikan pesan rahasia.
[[Berkas:Jeurat Teuku Umar.JPG|jmpl|
Pada suatu hari di [[Lampisang]], Teuku Umar mengadakan Pertemuan rahasia yang dihadiri para pemimpin pejuang Aceh, membicarakan rencana Teuku Umar untuk kembali memihak Aceh dengan membawa lari semua senjata dan perlengkapan perang milik Belanda yang dikuasainya. Cut Nyak Dhien pun sadar bahwa selama ini suaminya telah bersandiwara dihadapan Belanda untuk mendapatkan keuntungan demi perjuangan Aceh. Bahkan gaji yang diberikan Belanda secara diam-diam dikirim kepada para pemimpin pejuang untuk membiayai perjuangan.<ref name=acehprov/>
Baris 97:
== Gugur ==
[[Berkas:Gedenknaald Meulaboh.jpg|
[[Februari]] [[1899]], Jenderal [[Van Heutsz]] mendapat laporan dari mata-matanya mengenai kedatangan Teuku Umar di Meulaboh, dan segera menempatkan sejumlah pasukan yang cukup kuat diperbatasan Meulaboh. Malam menjelang [[11 Februari]] [[1899]] Teuku Umar bersama pasukannya tiba di pinggiran kota Meulaboh. Pasukan Aceh terkejut ketika pasukan Van Heutsz mencegat. Posisi pasukan Umar tidak menguntungkan dan tidak mungkin mundur. Satu-satunya jalan untuk menyelamatkan pasukannya adalah bertempur.
|