Arius: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 29:
Tahun [[318]] terjadi ketegangan antara Arius dan Alexander, ketika Arius mengembangkan teologinya yang khas tradisi Antiokhia.<ref name="Berkhof"/> Pemikiran Arius yang kemudian menimbulkan perdebatan dan perselisihan dengan Alexander adalah mengenai keilahian Kristus. Sejalan dengan pemikiran [[Origenes]], ia percaya bahwa [[Allah Bapa]] lebih besar daripada [[Kristus|Sang Anak]] atau Kristus dan juga kemudian lebih besar daripada [[Roh Kudus]].<ref name="Lane">{{id}}Tony Lane. cet. ke-8 2008. ''Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 23-5.</ref> Namun, ia memasukkan konsep [[monoteisme]] dalam pemahaman mengenai Allah dengan berkesimpulan bahwa hanya Allah Bapa yang merupakan Allah, sedangkan Kristus atau Sang Anak hanya merupakan makhluk ciptaan Allah Bapa yang sulung dan tertinggi, tetapi bukan Allah.<ref name="Berkhof"/><ref name="Lane"/> Sebagai makhluk ciptaan, Kristus tidak kekal.<ref name="Lane"/> Pernah Ia tidak ada, dan kemudian diciptakan dari yang tidak ada.<ref name="Lane"/> Pokok-pokok pemahaman Arius ini terdapat dalam buku tulisannya yang berjudul ''Thallia''.
 
Alexander tidak menyetujui pandangan Arius ini. Menurut Alexander, Sang Bapa adalah kekal, namun tidak pernah ada tanpa Sang Anak, maka Sang Anak juga kekal.<ref name="Wellem"/> Sang Anak tidaklah diciptakan Allah dari ketiadaan, namun Ia sudah ada bersama Allah dan sehakikat (''homoousios'') dengan Allah.<ref name="Wellem"/> Menurut Alexander Sang Anak haruslah benar-benar Allah agar dapat menyelamatkan manusia.<ref name="Curtis">{{id}} Kenneth Curtis, J. Stephen Lang, Randy Peterson. cet ke-6 2007. ''100 Peristiwa Penting dalam Sejarah Kristen''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 20-2.</ref> Tahun [[318]] Alexander mengadakan [[sinode]] di Alexandria yang memutuskan agar Arius dihukum. Alexander mengutuk ajaran Arius.<ref name="Wellem"/> Arius juga dikutuk bersama lima orang presbiter dan enam orang diaken lain.<ref name="Wellem"/><ref name="Curtis"/> Namun, Arius juga memiliki banyak pendukung.<ref name="Curtis"/> Ia kemudian meminta bantuan kepada [[Eusebius dari NicomediaNikomedia]].<ref name="MacCulloch"/> Eusebius memiliki posisi yang kuat untuk mendukung Arius, dan hal ini menyulut perpecahan besar.<ref name="MacCulloch"/> Keributan ini membagi dua gereja di Alexandria menjadi kubu Arius dan kubu Alexander.<ref name="Curtis"/>
 
== Konsili Nicea ==