Insiden 13 Mei: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rintojiang (bicara | kontrib)
k Suntingan 61.6.59.43 (Pembicaraan) dikembalikan ke versi terakhir oleh Borgxbot
Baris 6:
Pada 1963, Malaysia menderita akibat ketimpangan kekayaan antara golongan keturunan Tionghoa yang umumnya pedagang, yang menguasai sebagian besar ekonomi Malaysia, dengan golongan miskin, penduduk Melayu. Selain itu, orang Tionghoa juga menguasai sebagian besar kekayaan negara.
 
Kerusuhan rasial di [[Singapura]] pada [[1964]] juga merupakan salah satu penyebab keluarnya negara itu dari [[Malaysia]] (dulunya Singapura merupakan bagian dari Malaysia), dan ketegangan rasial terus berlansungberlangsung. Kebanyakan orang Melayu tidak puas dengan negara yang baru saja merdeka itu yang berkeinginan untuk menenangkan etnis Tionghoa dengan pengeluaran mereka.
 
Pada pemilihan umum [[10 Mei]] [[1969]], koalisi [[Aliansi]] yang memerintah diketuai oleh [[United Malays National Organization]] (UMNO) menderita kekalahan besar. Partai terbesar golongan Tionghoa [[Democratic Action Party]] dan [[Partai Gerakan Rakyat Malaysia|Gerakan]] mendapat suara dalam pemilihan, dan berhak untuk mengadakan pawai kemenangan melalui jalur yang telah ditetapkan di [[Kuala Lumpur]]. Namun, pawai yang berisik dan kasar dan menyimpang dari jalurnya dan mengarah ke distrik Melayu Kampong Bahru, mengolok penduduknya.