Gog dan Magog: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hidayah Surga (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Glorious Engine (bicara | kontrib)
k ←Suntingan Hidayah Surga (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh HsfBot
Tag: Pengembalian
Baris 93:
[[Berkas:Iranischer Meister 001.jpg|jmpl||Tembok [[Dzulkarnain]] (Aleksander). Gog dan Magog digambarkan sebagai setan-setan yang membantu pembangunan tembok untuk menjaga mereka dari masyarakat lainnya.<ref>{{Cite thesis|type=Ph. D|last=Amín |first=Haila Manteghí |title=La Leyenda de Alejandro segn el Šāhnāme de Ferdowsī. La transmisión desde la versión griega hast ala versión persa |publisher=Universidad de Alicante |year=2014 |url=https://rua.ua.es/dspace/bitstream/10045/41360/1/tesis_manteghi_amin.pdf |location=p.&nbsp;196 and Images 14, 15}}</ref> ([[miniatur Persia]] abad ke-16)|300px]]<!--487x487px-->
 
Penggabungan Gog dan Magog dengan legenda Aleksander dan Gerbang Besi tersebar di seluruh Timur Dekat pada abad-abad awal era Kristen.{{sfn|Bietenholz|1994|p=123}} Dalam Islam, Aleksander diyakini sebagai tokoh dari [[Dzulkarnain]], yang disebutkan dalam [[Al-Kahf|Surah 18]] al-Qu'ran.{{sfn|Van Donzel|Schmidt|2010|p=57 and footnote 3}} Dzulkarnain As(Aleksander), yang melakukan penjelajahan sampai ke ujung dunia, bertemu "sebuah bangsa yang menerima wahyu" yang meminta bantuannya untuk membangun sebuah pembatas yang akan memisahkan mereka dari bangsa Yakjuj dan Makjuj (Gog dan Magog), yang "melakukan kejahatan besar di bumi". Ia sepakat untuk membangunnya untuk mereka, namun memperingatkan bahwa ketika waktunya telah tiba (Akhir Zaman), Allah akan menghancurkan pembatas tersebut dan Yakjuj dan Makjuj akan keluar dari pembatas tersebut.{{sfn|Hughes|1895|p=148}}
 
[[Berkas:Muhammad ibn Muhammad Shakir Ruzmah-'i Nathani - The Monster of Gog and Magog - Walters W659190B - Full Page.jpg|jmpl|kiri|Monster Gog dan Magog, oleh [[Zakariya al-Qazwini|al-Qazwini]] (1203–1283).]]
Tradisi-tradisi Muslim awal dijelaskan oleh [[Zakariya al-Qazwini]] (meninggal pada 1283) dalam dua karya populer yang disebut Kosmologi dan Geografi. Ia berkata, Gog dan Magog tinggal di dekat laut yang mengelilingi Bumi dan hanya dapat dijangkau oleh Allah; mereka hanya memiliki tinggi seukuran setengah manusia normal, dengan cakar menggantikan kuku dan ekor berambut dan telinga berambut panjang yang mereka gunakan sebagai kasur dan alas untuk tidur.{{sfn|Van Donzel|Schmidt|2010|p=65–68}} Mereka mencakar-cakar tembok tersebut setiap hari sampai mereka hampir dapat merobohkannya, dan setiap malam Allah memulihkannya, namun saat mereka menghancurkannya maka mereka akan menghimpun pasukan yang "garda depannya di [[Suriah]] dan garis belakangnya di [[Khorasan Besar|Khorasan]]".{{sfn|Van Donzel|Schmidt|2010|p=74}}
 
Ketika Yakjuj dan Makjuj diidentifikasikan sebagai suku bangsa nyata, bangsa tersebut diyakini adalah bangsa Turki, yang menyerang [[Baghdad]] dan utara Iran;{{sfn|Van Donzel|Schmidt|2010|p=82–84}} kemudian, saat bangsa Mongol menghancurkan Baghdad pada 1258, bangsa tersebut dikira Gog dan Magog.{{sfn|Filiu|2011|p=30}} Tembok yang memisahkan mereka dari bangsa-bangsa peradaban biasanya diyakini berada di sepanjang [[Armenia]] dan [[Azerbaijan]]. Namun pada tahun 842, Khalifah Al-Wathiq bermimpi ia melihat tembok tersebut, dan mengirim seorang perwira bernama Sallam untuk menyelidikinya.{{sfn|Van Donzel|Schmidt|2010|p=xvii-xviii,82}} Sallam kembali lebih dari dua tahun berikutnya dan melaporkan bahwa ia melihat tembok tersebut dan juga menara dimana Dzulkarnain meninggalkan peralatan pembangunannya, dan semuanya masih utuh.{{sfn|Van Donzel|Schmidt|2010|p=xvii-xviii,244}} Tidak jelas apakah Sallam melihatnya, namun ia mencapai Gerbang Jade, ujung paling barat pada perbatasan Tiongkok.{{sfn|Van Donzel|Schmidt|2010|p=xvii-xviii}} Kemudian, penjelajah abad ke-14 [[Ibnu Battuta]] melaporkan adanya tembok tersebut pada perjalanannya selama enam puluh hari dari kota [[Quanzhou|Zeitun]], yang berada di pesisir Tiongkok; penerjemah menyatakan bahwa Ibnu Battuta sebetulnya mengira [[Tembok Raksasa Tiongkok]] merupakan bangunan yang dibangun oleh [[Dzulkarnain]].{{sfn|Gibb|Beckingham|1994|p=896 and footnote 30}}
Terlalu dini kesimpulan para penghujat Islam yang menyatakan bahwa Alexander agung adalah Dzulqarnain. Itu bisa dibuktikan dari beberapa riwayat yang diabadikan dari nash-nash Al hadist.
 
1. Yang menunjukkan bahwa Dzulqarnain lebih dulu masanya dari Alexander adalah apa yang diriwayatkan oleh Al-Fahiki dari jalan ‘Ubaid bin ‘Umair bahwa Dzulqarnain menunaikan haji dengan berjalan kaki. Hal ini kemudian didengar oleh Ibrahim Alaihissalam sehingga beliau menemuinya.
 
2. Juga diriwayatkan dari jalan ‘Atha dari Ibnu Abbas bahwasanya Dzulqarnain masuk ke Masjidil Haram lalu mengucapkan salam kepada Nabi Ibrahim.
 
3. Juga dari Utsman bin Saj bahwasanya Dzulqarnain meminta kepada Nabi Ibrahim untuk mendoakannya. Nabi Ibrahim lalu menjawab: “Bagaimana mungkin, sedangkan kalian telah merusak sumurku?” Dzulqarnain berkata: “Itu terjadi di luar perintahku.” Maksudnya, sebagian pasukannya melakukannya tanpa sepengetahuannya.
 
4. Ibnu Hisyam menyebutkan dalam At-Tijan bahwa Nabi Ibrahim berhukum kepada Dzulqarnain pada suatu perkara, maka dia pun menghukumi perkara itu.
 
5. Ibnu Abi Hatim juga meriwayatkan dari jalan Ali bin Ahmad bahwa Dzulqarnain datang ke Mekah serta mendapati Ibrahim dan Ismail sedang membangun Ka’bah.
Dengan nash-nash tersebut, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa Alexander Agung berbeda masa dengan Dzulqarnain.
Ada perbedaan mencolok dari kedua tokoh tersebut, yakni:
Berdasarkan Biografi antara Alexander Agung dengan Dzulqarnain dalam Alquranul Karim, maka keduanya terdapat Perbedaan Mencolok, yaitu:
 
1. Perbedaan masa antara Dzulqarnain yang hidup pada zaman Nabi Ibrahim dan Alexander yang dekat dengan zaman Nabi Isa terpaut 2000 tahun lebih.
 
2. Punya 2 tanduk
Alexander Agung diberi gelar ‘2 tanduk’ belum dapat dipastikan dengan benar karena ditafsirkan hanya berdasarkan Penakhlukkan daerah Timur dan Barat saja. Sedangkan Dzulqarnain tidak hanya mengusai Barat dan Timur saja, tetapi berhasil menahan 2 kaum perusak, yakni Ya’juj dan Ma’juj atau Gog dan Magog.
 
3. Kekuasaannya meliputi suatu daerah yang sangat luas.
 
4. Membangun tembok besi untuk menahan Yajuj dan Majuj.
 
5. Penguasa yang adil dan percaya kepada Tuhan.
 
Tembok yang memisahkan mereka dari bangsa-bangsa peradaban biasanya diyakini berada di sepanjang [[Armenia]] dan [[Azerbaijan]]. Namun pada tahun 842, Khalifah Al-Wathiq bermimpi ia melihat tembok tersebut, dan mengirim seorang perwira bernama Sallam untuk menyelidikinya.{{sfn|Van Donzel|Schmidt|2010|p=xvii-xviii,82}} Sallam kembali lebih dari dua tahun berikutnya dan melaporkan bahwa ia melihat tembok tersebut dan juga menara dimana Dzulkarnain meninggalkan peralatan pembangunannya, dan semuanya masih utuh.{{sfn|Van Donzel|Schmidt|2010|p=xvii-xviii,244}} Tidak jelas apakah Sallam melihatnya, namun ia mencapai Gerbang Jade, ujung paling barat pada perbatasan Tiongkok.{{sfn|Van Donzel|Schmidt|2010|p=xvii-xviii}} Kemudian, penjelajah abad ke-14 [[Ibnu Battuta]] melaporkan adanya tembok tersebut pada perjalanannya selama enam puluh hari dari kota [[Quanzhou|Zeitun]], yang berada di pesisir Tiongkok; penerjemah menyatakan bahwa Ibnu Battuta sebetulnya mengira [[Tembok Raksasa Tiongkok]] merupakan bangunan yang dibangun oleh [[Dzulkarnain]].{{sfn|Gibb|Beckingham|1994|p=896 and footnote 30}}
 
== Apokaliptisisme modern ==