Lie Eng Hok: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
'''Lie Eng Hok''' (1893-1961) (lahir di [[Desa]] [[Balaraja]], [[Tangerang]], [[7 Februari]] [[1893]]) adalah seorang perintis kemerdekaan [[Indonesia]]. Lie merupakan salah seorang tokoh di balik pemberontakan 1926 di Banten. Dalam peristiwa itu, massa pribumi bergerak melakukan perusakan jalan, jembatan, rel kereta api, instalasi listrik, air minum, rumah-rumah, dan kantor milik [[Pemerintah Kolonial]] [[Belanda]]. Pemberontakan ini dilakukan sebagai bentuk perlawanan terhadap pemerintahan yang menindas.
Lie adalah orang yang teguh pada pendiriannya dalam membela Indonesia. Semasa muda Lie aktif sebagai wartawan Surat Kabar [[Sin Po]] dan berkawan akrab dengan [[
Lie sempat merasakan pahit-getirnya ditahan Pemerintah Kolonial Belanda dan dibuang ke [[Boven Digoel]] (Tanah Merah), [[Papua]], selama lima tahun (1927-1932). Selama di Boven Digoel Lie menolak bekerja untuk Pemerintah Kolonial Belanda dan lebih memilih membuka kios tambal sepatu untuk memenuhi biaya bidupnya.
Atas jasa-jasanya pada bangsa dan negara Indonesia, Lie Eng Hok diangkat sebagai [[Perintis Kemerdekaan]] [[RI]] berdasarkan SK [[Menteri Sosial]] RI No. Pol. 111 PK tertanggal 22 Januari 1959. Lie meninggal pada [[27 Desember]] [[1961]] dan dimakamkan di pemakaman umum di [[Semarang]]. Dua puluh lima tahun kemudian, kerangka Lie Eng Hok baru dipindahkan ke [[Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal]], [[Semarang]], melalui Surat Pangdam IV Diponegoro No.B/678/X/1986.
{{indo-bio-stub}}
|