Adolf Gustaaf Lembong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ciput (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ciput (bicara | kontrib)
Baris 35:
Pada awal Perang Dunia II, Lembong tergabung dalam pasukan [[KNIL]] sebagai operator radio dengan nomr registrasi 41642 di [[Manado]]. Pada tahun [[1943]], dia ditangkap oleh pasukan Jepang dan dikirim ke [[Luzon]], Filipina melalui [[Rabaul]].<ref name="deJong">{{cite book|last=de Jong|first=Loe|date=1985|title=Het Koninkrijk der Nederlanden in de Tweede Wereldoorlog|trans-title=Kerajaan Belanda pada Perang Dunia II|url=|language=Belanda|location=|publisher=|isbn=|access-date= }}</ref>{{rp|107}} Selama di kamp tawanan Jepang di Luzon, ia menjalin kontak dengan gerilyawan Filipina, keudian bersama beberapa tawanan lainnya berhasil melarikan diri dan bergabung dengan sebuah unit gerilya yang termasuk dalam pasukan USAFFE (''United States Armed Forces in the Far East'') - LGAF (''Luzon Guerilla Armed Forces'').<ref name="lapham">{{cite book|last1=Lapham|first=R.|last2=Norling|first2=B.|date=1996|title=Lapham's Raiders|trans-title=Penyerang-Penyerang Lapham|url=|language=Inggris|location=|publisher=|isbn=|access-date= }}</ref>{{rp|67}} Ia sempat diangkat sebagai komandan Skuadron 270, yang beranggotakan gerilyawan [[Minahasa]] dan Filipina, dengan pangkat [[Letnan Dua]], oleh Kapten Robert Lapham dari Tentara Ke-Enam [[US Army]] di Filipina.
 
Menjelang berakhirnya perang, memikirkan kampung halamannya di [[Amurang]], [[Sulawesi Utara]] yang masih di duduki Jepang, Lembong pun mengusulkan sebuah misi penyusupan ke Sulawesi Utara ke atasannya di USAFFE pada Juli 1945. Ia ingin mengorganisir kekuatan gerilya di wilayah-wilayah [[Manado]], [[Tondano]], [[Tonsea]], [[Tomohon]], [[Kawangkoan]] dan lainnya. Namun, rencana gerilya ini tak kunjung terlaksana. Ketika Perang Dunia II berakhir, Lembong memutuskan menemui perwakilan [[Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger|KNIL]] di Filipina. Setelah melaporkan diri, dia kembali direkrut dan diberi pangkat [[Letnan Satu]] dan ditugaskan kembali ke [[Indonesia]], yang saat itu sudah memproklamirkan diri dari penjajahan Belanda.
 
== Perjuangan Kemerdekaan ==
Baris 41:
[[Berkas:Joop Warouw and Adolf Lembong.jpg|jmpl|Letnan Kolonel [[Joop Warouw]] dan Letnan Kolonel Adolf Lembong di Jakarta pada tanggal 18 Januari 1950.]]
 
Lembong mendarat sebagai Letnan Satu KNIL di [[JakartaSurabaya]] pada Januari [[1946]]. Ia kemudian memutuskan menyeberang ke pihak Indonesia, ketika [[Belanda]] melancarkan ''Operatie Produkt'', atau Aksi Polisionil, yang lebih dikenal sebagai [[Agresi Militer Belanda I]] pada 21 Juli [[1947]], dan bergabung dengan Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS) di Yogyakarta.
 
Pada tahun 1947, KRIS dan beberapa organisasi perjuangan lainnya diintegrasikan dengan [[Tentara Republik Indonesia]] (TRI).<ref name="saelan">{{cite book|last=Saelan|first=Maulwi|date=2008|title=Dari Revolusi 45 sampai Kudeta 66|url=|location=|publisher=Visi Media|isbn=|access-date= }}</ref>{{rp|141}} Pada tahun 1948, TRI menjadi [[Tentara Nasional Indonesia]] (TNI) dan Lembong diangkat sebagai Komandan Brigade XVI di [[Yogyakarta]] dengan pangkat [[Letnan Kolonel]]. Pada bulan September 1948, ia sempat ditangkap dan diculik ke [[Klaten]] oleh anak buahnya sendiri yang tergabung di dalam Kompi Masud atas suruhan [[Kahar Muzakkar]], salah satu perwira bawahannya juga. Untungnya, anak buahnya yang lain, [[Kapten]] [[Ventje Sumual]] bergerak cepat membebaskannya. Akhirnya, Lembong dicopot dari jabatannya selaku Komandan Brigade XVI dan digantikan oleh [[Letnan Kolonel]] [[Joop Warouw]] pada 28 November [[1948]]. Lembong dimutasi sebagai perwira staf di Markas Besar TNI di Yogyakarta.