== Karier ==
Bakri yang aslinya berasal dari [[Matua Hilia, Matur, Agam|Matur, Agam, Sumatera Barat]] diketahui telah berdomisili di [[Bogor]] sejak ia masih dimengenyam bangkupendidikan sekolah dasar. Bakri juga diketahui kuliah di salah satu kampus swasta di Bogor, yaitu [[Bina Sarana Informatika|BSI]] Bogor untuk jurusan D3 akuntansi komputer. Bakri kemudian mulai mengenal ''stand up comedy'' dan ikut bergabung dengan komunitas [[Stand Up Indo]] [[Bogor]] di awal tahun 2013, dan menjadi salah satu komika yang paling aktif ''open mic'' di komunitas. Tidak hanya itu, di kampusnya ia juga ikut bergabung dengan komunitas ''stand up comedy'' di kampusnya dan sering mengisi berbagai acara. Di tahun 2014, Bakri mengikuti ''play off'' ajang ''Street Comedy IV'' yang diadakan oleh [[Stand Up Indo]] dan menampilkan komika-komika berbakat di seluruh Indonesia, namun sayangnya ia belum berhasil lolos ke putaran final.<ref name=BSI>[https://www.kompasiana.com/harryramdhani/sedikit-catatan-saya-tentang-bakriyadi_54f93259a33311fc078b484b Kompasiana: Catatan Tentang Bakriyadi Arifin oleh Harry Ramdhani]</ref> Usahanya berbuah ketika di akhir tahun 2014, Bakri bersama tiga komika Bogor lainnya yaitu [[Koide Namizo]], [[Fajar Warmit]], dan [[Fajar Nugraha|Fajar Nugra]] mewakili komunitas [[Stand Up Indo]] [[Bogor]] di ajang kompetisi [[Liga Komunitas Stand Up Kompas TV|Liga Komunitas Stand Up]] (LKS) yang diadakan oleh [[Kompas TV]].<ref name=BSI/> Di LKS, Bakri menunjukkan ciri khasnya yang menonjol ketika membawakan materi komedi di samping karakteristiknya yang gampang dikenali yaitu bertubuh kecil serta berwajah unik. Bakri membawakan materi komedi seperti seorang anak kecil yang baru bisa bercerita, yaitu dengan tempo yang datar didukung dengan intonasi yang tepat di setiap pemilihan katanya, sehingga terkesan seperti hafalan namun membuat keunikan tersendiri plus juga dapat mengundang tawa penonton. Didukung dengan mimik mukanya yang unik dan terlihat polos ketika tampil menjadi faktor tambahan yang juga mengundang tawa dari penonton selain gaya materi komedinya tersebut. Bakri dan rekan-rekannya berhasil menembus semifinal LKS setelah menyingkirkan tim komunitas [[Stand Up Indo]] [[Jogja]] di babak 16 besar dan tim komunitas [[Stand Up Indo]] [[Padang]], tim dari kampung halamannya di babak 8 besar. Tetapi, Bakri dan rekan-rekannya harus mengakui keunggulan tim komunitas [[Stand Up Indo]] [[Medan]] yang membuat timnya gagal menembus babak ''grand final'' dan membuat timnya harus berjuang kembali di babak perebutan tempat ketiga. Di babak perebutan tempat ketiga menghadapi tim komunitas [[Stand Up Indo]] [[Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan|Bintaro]], [[Kota Tangerang|Tangerang]], [[Serpong, Tangerang Selatan|Serpong]] (BTS), Bakri tampil lepas dan sangat baik bahkan ketika penutupan penampilannya sangat pecah sehingga ia dinilai menjadi penampil terbaik malam itu dari semua komika yang tampil di babak perebutan tempat ketiga. Berkat penampilannya itulah dan konsistensi penampilan dari tiga rekannya, komunitas [[Stand Up Indo]] [[Bogor]] akhirnya meraih juara ketiga di ajang LKS.<ref>[[Liga Komunitas Stand Up Kompas TV|Halaman Wikipedia: Liga Komunitas Stand Up Kompas TV]]</ref>
Di tahun 2015, Bakri untuk pertama kalinya bermain di film layar lebar. Bakri bermain di film [[Ngenest The Movie]], film karya [[Ernest Prakasa]] yang diambil dari buku trilogi [[Ngenest: Ngetawain Hidup Ala Ernest]] karya sang komika yang juga merupakan seorang komika nasional. Di film itu, Bakri berperan sebagai salah satu anak geng yang mem''bully'' Ernest bersama [[Amel Carla]], [[Ardit Erwandha]], dan [[Fico Fachriza]], di mana ia tetap menggunakan nama Bakri sebagai nama perannya.<ref>[http://movie.co.id/ngenest-movie/ Ngenest Movie pada halaman Movie.co.id]</ref> Pasca bermain film, nama Bakri perlahan mulai menghilang di samping ia tetap rutin berlatih ''open mic'' bersama komunitasnya. Akhirnya ia kembali muncul di tahun 2018 dengan mengikuti audisi [[Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV|Stand Up Comedy Indonesia]] season 8 (SUCI 8) yang diadakan [[Kompas TV]] di [[Jakarta]], dan berhasil lolos sebagai salah satu dari 15 finalis terpilih untuk berkompetisi di SUCI 8. Pada format baru yang diperkenalkan SUCI 8, Bakri awalnya tergabung dalam tim [[Indro (Warkop)|Indro Warkop]] bersama finalis lainnya yaitu [[Popon Kerok]], [[Agung Widodo|Agungprov]], [[Joshua Bertus]], dan [[Rizky Teguh]]. Bakri berhasil bertahan di show pertama dan lanjut ke ''mission show'' di [[Kepolisian Negara Republik Indonesia|Mabes Polri]] dengan komika tim [[Indro (Warkop)|Indro Warkop]] lainnya yang masih bertahan. Namun Bakri akhirnya mengalami ''close mic'' di show ketiga karena sempat bermasalah dalam penyampaian materinya saat tampil sehingga penampilannya melebihi durasi yang telah ditentukan. Karena tim Indro Warkop menjadi tim pertama yang tampil di ''mission show'' setelah penampilan perdana ketiga tim, Bakri menjadi komika kedua dari tim Indro Warkop serta komika keempat yang harus ''close mic'' dari panggung SUCI 8.
|