Lokomotif C29: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '{{Infobox Lokomotif |image =C29_02.jpg |caption =Lokomotif C2902 |powertype =Uap |serialnumber =C29 |fue...'
 
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k clean up
Baris 3:
|caption =Lokomotif C2902
|powertype =[[Uap]]
|serialnumber =[[C29]]
|fueltype =[[Kayu jati]]<br/>
|gauge =1.067 mm
Baris 29:
Keuntungan finansial yang diperoleh perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg maatschappij (NIS) dari pengoperasian jalur kereta api rute Semarang – Solo – Yogyakarta dan Jakarta – Bogor memberi harapan baru kepada para pengusaha swasta yang telah berminat untuk menanamkan modal mereka dalam kegiatan jasa angkutan dengan kereta api. Perusahaan kereta api swasta Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM) mendapat konsesi dari pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1895 untuk membangun jalan rel di kota Mojokerto dan sekitarnya.
 
Konstruksi jalan rel pertama dibangun MSM pada rute Gempol – Japanan – Bangsal – Mojokerto (36 &nbsp;km) dan selesai dibangun pada tahun 1898. Selanjutnya rute Japanan – Pandaan – Bangil (25 &nbsp;km) dan rute Bangsal – Pandaan – Pohjejer (17 &nbsp;km) selesai dibangun tahun 1899. Pada tahun 1898 – 1899, MSM telah berhasil membangun jalan rel dengan total panjang 78 &nbsp;km.
 
Untuk melayani rute tersebut, MSM mendatangkan 2 lokomotif C29 pada tahun 1922 dari pabrik Hanomag (Jerman). Jalan rel milik MSM ini mempunyai peranan yang cukup besar bagi perkembangan industri di kota Mojokerto dan sekitarnya. Fasilitas transportasi kereta api ini banyak dimanfaatkan untuk perjalanan oleh masyarakat umum. Jalan rel yang dibangun oleh MSM tersebut terhubung dengan jalan rel milik perusahaan kereta api Staats Spoorwegen (SS) yaitu rute Sidoarjo – Porong – Gempol – Gunung Gangsir – Bangil dan rute Sidoarjo – Tarik – Mojokerto – Jombang.
 
Lokomotif C29 dengan susunan roda 0-6-0T merupakan lokomotif yang memiliki silinder berdimensi 340 &nbsp;mm X 370 &nbsp;mm pada sisi luar dengan roda penggerak berdiameter 850 &nbsp;mm. Berat keseluruhan 21 ton. Lokomotif ini dapat melaju hingga kecepatan maksimum 30 &nbsp;km/jam. Lokomotif C29 menggunakan bahan bakar kayu jati atau batubara.
 
Dari 2 lokomotif C29, saat ini masih tersisa 1 buah lokomotif C29, yaitu C29 02. C29 02 berada di dalam dipo lokomotif Perhutani Cepu. Lokomotif ini digunakan untuk menarik gerbong berisi kayu jati dari Perhutani Cepu ke stasiun Cepu. Kayu jati ini digunakan sebagai bahan bakar untuk lokomotif uap.
Baris 41:
 
{{DaftarLokomotifIndonesia}}
{{lokomotif-stub}}
 
[[Kategori:Lokomotif]]
[[Kategori:Transportasi rel di Indonesia]]
 
 
{{lokomotif-stub}}