Kisah Para Rasul 12: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k nampak --> tampak, nampaknya --> tampaknya
Baris 141:
== Ayat 23 ==
:''Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing.''<ref>{{Alkitab|Kisah Para Rasul 12:23}}</ref>
Menurut catatan sejarawan Yahudi-Romawi dari abad ke-1 M, [[Flavius Yosefus]] (37-100), [[Agripa I|Agripa]] mati lima hari setelah tiba-tiba merasakan sakit luar biasa di perutnya, ketika sedang menghadiri pertandingan olahraga besar di Kaisarea, dalam rangka menghormati Kaisar Romawi, [[Claudius]], pada tahun 44.<ref name=yosefus/> Penyakit yang digambarkan "dimakan cacing-cacing", kemungkinan adalah [[:en:Fournier's gangrene|Fournier's gangrene]], yaitu penyakit yang kemungkinan juga menyebabkan kematian kakeknya, raja [[Herodes Agung]]. [[Eusebius dari Kaisarea]] dalam tulisannya [[Sejarah Gereja (Eusebius)|''Historia Ecclesiatica'']] (Kitab II Bab 10) menyatakan kekaguman dan keheranan bahwa tulisan Yosefus bersesuaian sekali dengan Kitab Suci meskipun ada perbedaan-perbedaan kecil.<ref>[[Eusebius dari Kaisarea|Eusebius]]. [[Sejarah Gereja (Eusebius)|''Historia Ecclesiatica'']] (Kitab II Bab 10). Kutipan "''2. Kami harus mengagumi bahwa catatan Yosefus bersesuaian dengan Kitab Suci mengenai peristiwa menakjubkan ini; karena ia jelas menjadi saksi kebenaran dalam buku kesembilan belas "Antiquitates"-nya, di mana ia menceritakan keajaiban itu dengan kata-kata berikut:"..."6. Raja tidak memarahi mereka, maupun tidak menolak sanjungan tidak saleh mereka itu. Tetapi setelah sesaat, memandang ke atas, ia melihat satu malaikat (=utusan) duduk di atas kepalanya. Dan ia segera memahami sebagai penyebab kemalangan, karena pernah sebelumnya menjadi penyebab keberuntungan, dan ia terpukul sakit yang menembus ulu hatinya."... "10. Aku heran sekali bahwa Yosefus, dalam hal ini sebagaimana hal-hal lain, sangat setuju dengan Kitab Suci. Tetapi jika nampaktampak bagi siapapun ada ketidaksesuaian mengenai nama raja, sedikitnya waktu dan peristiwa-peristiwa itu menunjukkan bahwa dimaksudkan orang yang sama, apakah perubahan nama disebabkan oleh kesalahan penyalin, atau karena faktanya, ia, seperti banyak orang, menggunakan dua nama.''"</ref> Wieseler memastikan kematian Agripa pada tanggal 6 Agustus 44 M.<ref>Wieseler. ''Chronologie des ap. Zeitalters'', p. 131 sqq.</ref>
 
== Ayat 25 ==