Kitab Injil: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 41:
[[Tradisi Suci|Menurut tradisi]], Gereja Ortodoks tidak pernah menyampul kitab Injil dengan kulit samakan—kulit binatang mati—karena sabda Kristus dianggap sebagai pemberi hidup. Kulit hewan juga mengingatkan orang pada riwayat [[Kejatuhan Manusia]], manakala Allah membuatkan pakaian dari kulit binatang untuk Adam dan Hawa setelah mereka melanggar perintah-Nya ({{Alkitab|Kej 3:21}}). [[Paulus dari Tarsus|Rasul Paulus]] menyebut Kristus sebagai "Adam yang baru" ({{Alkitab|1 Kor 15:22,47-49}}), dan Gereja Ortodoks mengajarkan bahwa Kristus datang untuk memakaikan "pakaian cahaya" kepada umat manusia, yakni pakaian fitrah manusia yang hilang ketika Adam dan Hawa berdosa di [[Firdaus]]. Menurut tradisi, kitab Injil disampul dengan [[emas]], yakni unsur duniawi yang paling layak dijadikan lambang kemuliaan [[surga]]. Jika tidak ada emas, kitab Injil boleh disampul dengan kain.
 
Kitab Injil ditempatkan di tengah-tengah [[Altar|Meja Suci]] (Altaraltar) sebagai lambang [[Salib]] Kristus yang terpancang di [[Signifikansi keagamaan dari Yerusalem#Dalam agama Kristen|pusat bumi]]. Penempatan kitab Injil semacam ini juga melambangkan karya Kristus pada saat [[Genesis creation myth|penciptaan alam semesta]] (altar persegi melambangkan jagad ciptaan). Kitab Injil diletakkan di atas [[antimension]], yang senantiasa berada di atas altar, sebagaimana Kristus senantiasa menyertai Gereja sampai akhir dunia ({{Alkitab|Mat 28:20}}). Bahkan bilamana antimension dibentangkan untuk mengalasi [[cawan|piala]] dan [[diskos]], kitab Injil tidak dipindahkan dari meja suci (altar), tetapi tetap berdiri tegak di hadapan [[Tabernakel gereja#Gereja Ortodoks Timur|tabernakel]].
 
[[Berkas:Dues2Sept21 2009.jpg|jmpl|kiri|250px|Pembacaan Injil dalam perayaan Liturgi Ilahi.]]